Vemi Herliza S. STP

Berhadapan Langsung Dengan Masyarakat, Vemi Terapkan llmu Kemasyarakatan

Berhadapan Langsung Dengan Masyarakat, Vemi Terapkan  llmu Kemasyarakatan
Camat Rumbai, Vemi Herliza S.STP

 

PEKANBARU, DENTINGNEWS-- Pernah menjalani pendidikan pamong di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri atau STPDN membawa pengaruh besar bagi perjalanan karir Vemi Herliza S.STP yang kini menjabat sebagai Camat Rumbai.

Pasalnya menurut Vemi, hampir 16 tahun menjadi Aparatur Sipil Negara ia selalu ditempatkan di posisi yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

Praktis ilmu yang diperoleh ketika menjalani pendidikan pamong sangat membantu dan bisa digunakan.

"Memang tidak semua teori yang kita dapat dulu bisa diterapkan setelah bekerja, karena situasinya berbeda ketika sudah di lapangan. Paling tidak ada ilmu kemasyarakatan yang bisa saya terapkan. Bagaimana berhadapan dengan masyarakat yang berbeda karakter dan kemauan serta cara beradaptasi dengan masyarakat dan juga bagaimana cara menyelesaikan masalah,"tutur Vemi.

Vemi sendiri sudah menempati beberapa jabatan yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Seperti  Sekretaris Lurah, Lurah serta juga Sekretaris Camat dan terakhir sebagai Camat Rumbai.

Menariknya , pernah ditempatkan di beberapa wilayah yang berbeda, bagi Vemi semua memiliki kesan tersendiri. Baik saat ditempatkan di kelurahan ataupun juga di kecamatan

"Rata-rata saya di satu tempat itu tugasnya tidak lama, paling lama sekitar tiga tahun-an. Itupun dengan jabatan yang berbeda. Situasi masih dalam suasana hangat dengan masyarakat kemudian sudah pindah. Jadi semua masih harmonis dan akrab,"aku Vemi.


Karena selalu berhadapan dengan masyarakat, Vemi mengaku tidak terlalu kesulitan ketika ditempatkan di lingkungan baru. Walaupun notabenenya, untuk jajaran yang ada di bawah lebih dominan ditempati oleh laki-laki. Baik itu RT /RW atau juga lurah.

Vemi berpendapat yang terpenting bisa membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan yang di bawah.

"Kalau masalah yang dihadapi banyak bapak-bapak itu tidak menjadi kendala, justru lebih enak untuk berkomunikasi. Hanya saja ketika mereka mengajak untuk berkomunikasi di kedai kopi, biasanya saya selalu menolak karena saya tidak bisa di tempat itu karena banyak asap rokok", canda ibu dua anak ini.

Sebagai pejabat tertinggi di kecamatan, Vemi dikenal sosok yang membaur dengan bawahannya. Menurut Vemi jabatan hanya amanah dan sifatnya sementara. Sebab itu Vemi tidak ingin ada jarak dengan pejabat dan staf yang ada dibawahnya.

"Saya lebih menganggap semua sebagai keluarga. Karena dengan sama-sama seperti keluarga dan tidak ada jarak, suasana kerja akan lebih nyaman dan  menyenangkan,"tegas Vemi lagi.


Bagi Vemi membangun kebersamaan dengan bawahan sangat penting untuk memperlancar tugas yang diamanahkan.

Karena apapun inovasi atau kerja yang direncanakan kalau hanya dikerjakan sendiri tidak akan selesai tanpa dukungan bawahan.

"Seperti yang disampaikan pimpinan terdahulu, kita ini adalah supertim dan bukan Superman. Sebaik apapun program dan inovasi pimpinan perlu dukungan dan kerjasama dari bawahan. Sebab pimpinan pasti tidak akan bisa bekerja sendiri,"terang Vemi yang pernah sukses membawa kecamatan Rumbai meraih prestasi Evaluasi Kinerja Kecamatan terbaik kedua  tingkat Provinsi Riau.

Bersama anggotanya, Vemi sudah berhasil menelurkan 18 inovasi baik Digital maupun Non Digital dalam jangka waktu 1 tahun di Kecamatan Rumbai.

Ditempatkan di wilayah yang kini cukup rawan dengan permasalahan pertanahan, Vemi juga membuat inovasi guna meminimalisir persoalan pertanahan di Kecamatan Rumbai. Inovasi terkait pertanahan ada yg dinamakan PANAH (Peta Tanah) dan ada juga DITAHAN (Digitalisasi Pencatatan Pertanahan).

Dengan peta ini menurut Vemi lebih bisa meminimalisir kasus tanah dan membantu pemerintah dalam mendata persil tanah yg ada di kecamatan Rumbai.
 
"Untuk pengukuran lahan menggunakan titik koordinat dan disesuaikan dengan data SHM yang ada pada BPN melalui website bhumi atrbpn, sehingga status tanah yang akan diproses surat menyuratnya clear memang tidak ada masalah (tertimpa dg SHM). Untuk peta persil lahan yang  diterbitkan juga dilengkapi barcode,"jelas Vemi.

"Wilayah kami cukup luas dan masih banyak lahan kosong, karena itu cukup rawan dengan status kepemilikan lahan. Dengan sistem ini bisa diketahui apakah lahan yang dimaksud statusnya sdh SHM, SPGR/SPKT, karena informasi penguasaan lahan akan terpapar dengan jelas,"tutur Vemi lagi.

Inovasi yang dilakukan Vemi ini mendapat respon positif dari masyarakat Rumbai.

Menjadi Camat dengan waktu yang sangat padat, tidak membuat Vemi lupa dengan tugasnya sebagai  ibu rumah tangga. Vemi mengaku masih memiliki waktu dengan keluarga. Biasanya Vemi akan menghabiskan waktu dengan makan di luar atau jalan ke suatu tempat.

"Kadang memasak kalau ada permintaan dari anak atau suami,"ungkap Vemi yang mendapat dukungan penuh keluarga dalam menjalankan tugas. (Eci)