Grogi dan Kaku saat Pertama Kali Beri Sambutan di Hadapan Masyarakat

Ahad, 11 Juni 2023

Lurah Cinta Raja, Muhammad Arif Surya Dwi Putra, S.STP., M.IP

PEKANBARU, DENTINGNEWS--Diamanahkan kepercayaan sebagai perangkat kelurahan diusia yang masih muda menjadi anugrah sekaligus pengalaman berharga bagi Muhammad Arif Surya Dwi Putra, S.STP., M.IP yang kini menjabat sebagai Lurah Cinta Raja di Kecamatan Sail.

Muhammad Arif Surya Dwi Putra atau yang biasa dipanggil Arif, sudah menjadi Sekretaris Kelurahan atau Seklur diusia 24 tahun. Kemudian menjadi Lurah diusia 27 tahun. 

“Walaupun masih muda tapi kita dituntut untuk dewasa lebih cepat dan bijak karena yang dihadapi rata-rata masyarakat yang umurnya jauh diatas kita dengan berbagai karakter dan permasalahannya. Bisa dikatakan usia kita ini sebaya dengan anak, adik, bahkan cucu dari warga yang kita layani. Disini kita dituakan selangkah dan harus dewasa lebih cepat dari usia kita sebenarnya, ”kata Arif memulai ceritanya.

Beruntung bagi Arif yang sudah memiliki dasar kepimpinan dari IPDN dan  tidak begitu sulit baginya untuk beradaptasi dengan beban tugas yang diberikan.

Tapi tetap saja meski sudah menempuh pendidikan pamong di IPDN , ketika  pertama kali berhadapan langsung dengan masyarakat ada juga rasa grogi didirinya. Apalagi disaat harus beri kata sambutan atau menyampaikan arahan dihadapan banyak orang.

“Dulu pertama kali saya menyampaikan kata sambutan saat menjadi Sekretaris Lurah Kulim  menggantikan lurah karena ada mantan Ketua RT yang meninggal kala itu. Saat itu grogi luar biasa, sebelumnya tidak pernah berbicara dalam sebuah acara yang semua mata memandang ke kita. Namanya memberi kata sambutan untuk orang meninggal otomatis juga pembawaannya harus serius dan tidak senyum, ”ungkap Arif yang mengaku tidak bisa lupa kenangan itu hingga kini ia sudah terbiasa tampil di depan banyak orang.

Arif menuturkan sebagai orang yang dituakan selangkah diwilayahnya ia berusaha untuk bisa merangkul dan berbaur dengan masyarakat. Selain juga membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat.

“Saya tidak merokok, tapi begitu bergabung dengan bapak-bapak saya juga merokok untuk bisa berbaur dengan bapak-bapak. Kalau dikelompok ibu-ibu, kita berbaur dengan apa yang disukai para ibu-ibu, seperti apa topik yang lagi hangat dikalangan ibu-ibu, apa lagu kesukaan ibu-ibu, dan lain sebagainya. Dengan begitu akan mempermudah kita menyampaikan apa yang kita tuju untuk mensukseskan program-program pak Walikota,”terang ayah satu anak ini.

“Alhamdulillah, Kelurahan Cinta Raja ini sudah kelurahan ketiga yang saya pimpin. Semua memiliki kesan namun intinya membangun komunikasi dengan masyarakat sangat penting agar semua program pemerintah bisa tersampaikan kepada  masyarakat. Kami lurah adalah bagian terdepan dari pemerintah yang berhadapan langsung dengan masyarakat, lebih tepatnya kami para lurah merupakan wajah Walikota ditengah masyarakat,”tutur Arif lagi.

-

Baiknya komunikasi dengan masyarakat sudah dirasakan Arif ketika berbagai program kerjanya bisa diterima dan masyarakat terlibat secara aktif. Seperti bank sampah, karang taruna dan juga kelompok wanita tani.

“Di Cinta Raja ini kegiatan Karang Taruna sudah mati sejak tahun 2010, tapi kini alhamdulillah kita aktifkan kembali. Begitu juga Usaha Ekonomi Kelurahan Simpan Pinjam yang disingkat UEK-SP yang sudah lama mati sejak 2016, alhamdulillah kembali kita hidupkan. Semua butuh dukungan penuh masyarakat dan tidak bisa kalau hanya lurah saja yang berjalan sendiri,”imbuh Arif yang kini memiliki hoby berenang.

Di kelurahan sebelumnya, Arif bersama masyarakat juga sukses mengukir prestasi. 

Penghargaan Harkamtibmas dari Kapolresta Pekanbaru Maret tahun 2022 lalu atas dedikasinya dalam membantu Harkamtibmas di Kecamatan Marpoyan Damai dalam penanganan covid-19 dan membantu percepatan proses hibah lahan Mako Polsek Marpoyan Damai dari Pemerintah Kota Pekanbaru.

Kemudian Juara II Lomba Posko PPKM penghargaan dari Kapolresta Pekanbaru.

"Disini posko PPKM kami pada saat menjabat lurah Sidomulyo Timur mendapat kunjungan langsung dari Pangdam Bukit Barisan, Wakapolri, Kepala BNPB dan sejumlah pejabat tinggi lainnya termasuk Gubernur dan Walikota saat itu serta jajaran Forkopimda Provinsi dan Kota,"tutur Arif yang berkeinginan melanjutkan pendidikannya sampai ke S3.

Lebih lanjut Arif mengungkapkan, sebagai pemimpin wilayah kelurahan ia berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakatnya. Semisal memberi ruang yang luas bagi masyarakat untuk bisa berkomunikasi kapan saja. 

Disamping itu guna menjaga kedekatan dengan masyarakatnya, Arif berusaha untuk selalu hadir ditengah masyarakat. Semisal pada acara pernikahan atau juga kematian. Arif meyakini, kehadiran pemimpin ditengah  masyarakat menjadi suatu kehormatan tersendiri bagi mereka.

“Yang mereka butuhkan itu kehadiran kita ada ditengahnya, kecuali kalau kita ada acara penting lainnya yang tidak bisa ditinggalkan, baru kita sampaikan kita berhalangan datang. Kalau saya pribadi nomor kontak handphone juga saya bagi saja agar  masyarakat bisa berkomunikasi langsung,” tutur Arif dengan ramah. 

Dilain sisi bertugas sebagai “pelayan masyarakat”, Arif tidak menampik waktunya sangat terbatas dengan keluarga. Karena jam kerjanya yang tidak menentu bahkan kadang sampai malam hari. Apalagi tahun lalu dimasa covid ditambah bulan puasa ketika ia harus menjalankan safari ramadhan setiap malam, praktis waktu dengan keluarga sangat sedikit.

“Pernah satu bulan puasa saat itu harus memenuhi undangan safari ramadhan warga di 25 Mesjid dan 12 Mushola, akhirnya waktu berbuka dengan keluarga tidak ada. Ini sempat membuat sedih anak dan istri yang ingin minta waktu untuk bersama dibulan ramadhan. Sempat dilema antara tugas dan keluarga, namun akhirnya saya mohon izin memilih bersama keluarga satu malam itu saja,"ungkap Arif dengan mata berkaca-kaca. (eci)