Dinas Pendidikan Pekanbaru Pastikan tak Ada Grup LGBT Murid SD

Dinas Pendidikan Pekanbaru Pastikan tak Ada Grup LGBT Murid SD
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal

PEKANBARU,DENTINGNEWS--- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, memastikan tak ada murid sekolah dasar (SD) yang tergabung dalam grup WhatsApp Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) seperti yang viral diberitakan sejak satu pekan terakhir.

Hal itu sesuai hasil penelusuran yang dilakukan Disdik Pekanbaru di seluruh sekolah tingkat SD.

"Saya sudah mencari tau informasi kabar grup itu, tapi ternyata tidak benar. Saya juga sudah tanya ke sekolah-sekolah, tidak ada," tegas Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Selasa (20/6).

Selain melakukan penelusuran ke sekolah, kata Jamal, ia juga mengkonfirmasi langsung ke Hendri, pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Riau tempat informasi tersebut berawal.

"Saya tanya, di mana pak Hendri menemukan kabar ini di Pekanbaru, biar saya turun ke lapangan kalau memang murid SD. Pak Hendri bilang berita itu tidak benar, ada miskomunikasi dengan wartawan (yang pertama menulis pemberitaan tentang grup WA LGBT murid SD)," ucap dia.

Sejak informasi tersebut mengemuka dan menghebohkan publik, Jamal mengaku tidak yakin ada murid SD yang terlibat perilaku seks menyimpang LGBT.

"Karena yang kita tahu, anak SD belum sampai kepada hal-hal begituan. Biasanya anak-anak SD sebagai korban pelecehan orang-orang dewasa, bukan kebutuhan mereka soal itu, makanya saya heran," ujarnya.

Meski informasi yang beredar dipastikan tidak benar, lanjut Jamal, namun pihaknya akan tetap melakukan berbagai upaya agar pengaruh LGBT tidak masuk ke lingkungan sekolah. Upaya ini juga sesuai arahan Pj Walikota Pekanbaru Muflihun.

"Seperti Hari Jumat, kami sudah meminta agar pihak sekolah menggelar pengajian dengan temanya bahaya LGBT," paparnya.

Di samping itu, orangtua juga diminta mengawasi pergaulan anak agar tidak terjerumus ke tindakan yang melanggar aturan. "Orang tua juga harus sering-sering membuka HP anak itu. Karena memang sumbernya ini kan kita tidak tahu, sulit kita menentukan yang mana," tutupnya.

Seperti diketahui, warga Pekanbaru sempat dihebohkan dengan informasi adanya grup WA LGBT yang pesertanya merupakan murid di salah satu sekolah dasar. Hanya saja dari pemberitaan, tidak ada satupun yang menyebut SD dimaksud. (aya)