PEKANBARU,DENTINGNEWS-----Tekat Tiga Dara adalah salah satu UMKM kreatif di Pekanbaru yang bergerak di bidang kerajinan tangan khas budaya Melayu. Usaha ini dirintis oleh Tengku Syarifah Nurila Zahara, dan berlokasi di Jalan Dahlia Gang Jati No. 5, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.
Awal mula usaha Tekat Tiga Dara adalah tentang kecintaan terhadap budaya dan ketekunan dalam membangun dari nol. Dorongan melestarikan budaya Melayu menjadi motivasi kuat bagi Tengku Syarifah Nurila Zahara atau akrab disapa Nurila memulai usahanya.
Sebagai keturunan Kesultanan Pelalawan, Nurila merasa punya tanggung jawab untuk menjaga warisan budaya.
"Tahun 2006 saya memulai usaha ini dari garasi rumah di Pekanbaru, setelah pindah tugas bersama suami dari Dumai. Modal awal hanya Rp2 juta, digunakan untuk membeli kain sulam. Setiap sudut rumah dimanfaatkan untuk produksi, dari ruang tamu hingga teras tempat menjemur batik,"kenang Nurila.
Perkembangan Tekat Tiga Dara hingga tahun 2025 sungguh inspiratif, tumbuh dari akar budaya dan semangat keluarga, lalu berkembang menjadi UMKM yang dikenal luas di Pekanbaru dan bahkan di tingkat nasional.
Produk unggulan Tekat Tiga Dara berupa tanjak atau ikat kepala tradisional Melayu, dibuat dengan motif khas dan teknik sulam tangan.Hiasan dinding dengan beragam desain bernuansa Melayu, cocok untuk dekorasi rumah atau ruang kerja.Sarung bantal bermotif sulam dan batik khas Riau, memberi sentuhan etnik pada interior.
Kemudian ada kipas tangan sering digunakan dalam acara adat atau sebagai souvenir.Batik Riau dan kain sulam yang bisa dijahit menjadi baju, selempang, atau dekorasi pelaminan.Souvenir akrilik,kostum karnaval anak-anakserta masker kain sulam.
"Setiap produk dibuat dengan penuh ketelitian dan cinta terhadap budaya, menjadikannya bukan sekadar oleh-oleh, tapi juga karya seni. Untuk kerajinan tangan semua dibuat manual dengan detail yang mencerminkan nilai budaya local,"jelas Nurila.
Berbagai motif batik dan sulam yang dibuat Tekat Tiga Dara juga mengangkat ikon lokal seperti Rumah Singgah Tuan Kadi, Tugu Selais, dan Tampuk Manggis, menjadikannya unik dan bermakna.
Potensi pasar produk Tekat Tiga Dara sendiri sejauh ini sangat menjanjikan, terutama karena mengusung kerajinan khas Melayu yang unik dan bernilai budaya tinggi.
"Biasanya produk seperti tanjak, batik, dan sulaman khas Melayu diminati di berbagai daerah di Indonesia. Tekat Tiga Dara aktif mengikuti pameran dari tingkat kelurahan hingga nasional, bahkan pernah tampil di Nusa Tenggara Timur,"imbuh Nurila.
Disamping itu pasar internasional juga mulai terbuka. Pesanan dari luar negeri sudah mulai masuk, terutama untuk souvenir dan dekorasi bernuansa Melayu.
Dalam meningkatkan kualitas produknya,Nurila mengaku pihaknya terus melakukan inovasi sehingga produk yang dihasilkan tidak monoton hanya itu-itu saja. Sebab banyaknya variasi produk menurut Nurila juga berpengaruh besar bagi daya beli konsumen. Tekat Tiga Dara juga tidak hanya menjaga keberlanjutan produksi, tapi juga menciptakan pasar baru dari kalangan muda yang mulai tertarik pada produk budaya.
Tekat Tiga Dara dalam produksinya disebutkan Nurila menggunakan kain berkualitas untuk batik dan tenun, serta benang khusus untuk sulaman. Sehingga produk yang dihasilkan lebih menarik dan tahan lama meski sudah digunakan berulang-ulang. Namun tak jarang Nurila juga kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Secara umum, seni tekat menghadapi masalah seperti kurangnya regenerasi pengrajin dan keterbatasan bahan baku, terutama bahan yang khas dan tidak mudah ditemukan di pasaran.
Namun, meskipun ada tantangan, Tekat Tiga Dara cukup tangguh dan kreatif dalam menjaga kelangsungan bahan baku untuk produk khas Melayu mereka.
Harga produk dari Tekat Tiga Dara cukup beragam, tergantung jenis dan tingkat kerumitan kerajinan tangan yang dibuat. Berikut adalah kisaran harga berdasarkan informasi terbaru anjak sulam khas Melayu Rp150.000 – Rp350.000 tergantung motif dan bahan . Sedangkan batik tulis Riau Rp250.000 – Rp600.000 ,bisa dijahit jadi baju atau dekorasi.Kipas tangan sulam Rp 50.000 – Rp120.000,cocok untuk souvenir atau acara adat. Sarung bantal motif Melayu Rp80.000 – Rp200.000 ,handmade. Selanjutnya bisa custom desain hiasan dinding etnik Rp 100.000 – Rp300.000
"Harga produk dari Tekat Tiga Dara cukup beragam, tergantung jenis dan tingkat kerumitan kerajinan tangan yang dibuat serta ukuran dan detail memengaruhi Harga. Alhamdulilllah, dalam berbagai bazar hasil usaha kecil dan menengah, Tekat Tiga Dara selaku diajak oleh Dinas Koperasi dan UMKM dan Disprindag baik tingkat Kota atau juga Provinsi dan biasanya produk yang dibawa selalu habis,"tambah Nurila.
Menggeluti usaha yang terbilang rumit namun banyak tantangannya diakui Nurila sudah mendapat dukungan penuh dari Keluarga terutama Suami tercinta T Irwan SH. Apalagi usahanya tersebut bisa dijalankan sekaligus dengan pekerjaan rumah tangga. Karena tinggal dirumah Dinas kejaksaan jalan Dahlia Gg Jati dengan luas yang terbatas, Nurila terpaksa menyulap garasi mobil sebagai workshop usahanya.
Bagi kamu yang tertarik dengan kerajinan berbasis budaya, Tekat Tiga Dara adalah tempat yang wajib dikunjungi.Jam buka setiap hari dari 09.00–18.00 WIB.Kontak person WhatsApp 0813-7144-8765, Instagram: @tekattigadara.new dan Facebook: T S Nurlila Zaharazad. ***