PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Setelah terbakar pada Maret 2023 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru akhirnya merancang pembangunan kembali kawasan bekas Mal Pelayanan Publik (MPP) di Jalan Jenderal Sudirman. Area yang strategis ini akan direvitalisasi secara total dengan konsep baru untuk dijadikan sebagai pusat layanan terpadu dan ruang publik yang modern.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengungkapkan bahwa rencana besar ini bertujuan untuk menciptakan ikon baru bagi kota. Kawasan yang selama ini kosong pascabencana itu akan diubah menjadi sebuah area terpadu yang terkoneksi langsung dengan alun-alun kota. Rencana ini disampaikan Agung Nugroho saat ia meninjau langsung lokasi tersebut pada Kamis (4/9/2025).
Agung menjelaskan bahwa konsep terpadu ini akan memusatkan "Balai Kota" di area eks-MPP tersebut. Pemindahan ini bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. Kawasan ini akan mengintegrasikan berbagai unit pelayanan, termasuk Balai Kota itu sendiri.
Untuk meningkatkan respons layanan publik, area ini juga akan menjadi lokasi bagi Command Center dari berbagai instansi. Nantinya, Command Center Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) akan berkumpul di satu tempat. Dengan begitu, koordinasi penanganan laporan masyarakat akan menjadi lebih cepat dan efisien.
"Tahun ini kami lakukan perencanaan. Balai Kota akan dipusatkan di MPP agar pelayanan kepada masyarakat lebih cepat. Nantinya, di sini juga akan bergabung Command Center Satpol PP, Dishub, Damkar agar lebih dekat dengan laporan masyarakat," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa kantor Wali kota tetap akan berpusat di Tenayan Raya. Sementara itu, kawasan yang dibangun di Jalan Jenderal Sudirman ini akan berfungsi sebagai Balai Kota, yang khusus melayani berbagai keperluan administrasi dan pertemuan.
"Kantor wali kota tetap di Tenayan, namun balai kota rencananya di sini. Untuk mewujudkan hal itu, tahun ini mulai melakukan perencanaan," ujarnya.
Untuk mewujudkan visi besar ini, Pemkot Pekanbaru akan memulai tahap perencanaan pada tahun ini. Proses ini menjadi langkah awal yang krusial untuk memastikan seluruh detail pembangunan dapat terlaksana dengan matang dan sesuai dengan standar yang diharapkan. Pengerjaan fisik akan dimulai setelah seluruh perencanaan selesai dan disetujung.
Agung Nugroho menambahkan bahwa pembangunan ini tidak hanya fokus pada fungsi layanan publik. Ia ingin masyarakat ke depan bisa menikmati kawasan ini sebagai ruang publik yang terbuka dan nyaman. Konsep "alun-alun" akan menjadi bagian integral dari rencana, memberikan warga Pekanbaru tempat untuk bersantai, berinteraksi, dan menikmati suasana kota.
Dengan rencana pembangunan ini, Pemkot Pekanbaru menunjukkan komitmennya untuk mengubah lokasi bekas bencana menjadi sebuah kawasan multifungsi yang tidak hanya mempercepat pelayanan, tetapi juga meningkatkan kualitas ruang publik. Transformasi ini diharapkan dapat menjadi simbol kebangkitan dan kemajuan Kota Pekanbaru di masa depan.(Aya)