JAKARTA,Dentingnews.com-- Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas nasional atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp6.888 triliun pada Maret 2021. Jumlahnya tumbuh 6,9 persen secara tahunan dari April 2020, namun melambat dari sebelumnya 11,3 persen secara bulanan pada Februari 2021.
"Perlambatan tersebut terjadi pada seluruh komponennya yaitu uang beredar sempit (M1), uang kuasi, dan surat berharga selain saham," ungkap Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (23/4).
Tercatat, pertumbuhan uang beredar sempit (M1) turun dari 18,6 persen menjadi 10,8 persen. Begitu juga dengan uang kuasi yang turun dari 9,2 persen menjadi 5,9 persen.
"Perlambatan uang beredar pada Maret 2021 turut dipengaruhi oleh realisasi tahun sebelumnya (base effect) berupa tingginya pertumbuhan pada Maret 2020 sebesar 12,1 persen," terangnya.
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan uang beredar luas M2 terjadi karena perlambatan aktiva luar negeri bersih, perlambatan tagihan bersih kepada pemerintah pusat, serta penurunan kredit.
Tercatat, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih melambat dari 11,5 persen menjadi 7,9 persen. Sementara pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat terkoreksi dari 50,8 persen menjadi 42 persen.
"Selain itu, pertumbuhan kredit terkontraksi 4 persen atau lebih dalam dari kontraksi 2,3 persen pada Februari 2021," pungkasnya.(cnnindonesia)