PEKANBARU, Dentingnews.com-Korea Utara sempat diberitakan mengalami krisis pangan dan lonjakan harga barang, salah satunya minyak goreng. Minyak goreng di negara itu disebut mencapai KPW45.000 atau setara Rp718 ribu per liter.
Harga yang sangat mahal ini disebabkan salah satunya karena penutupan perbatasan dagang dengan China akibat pandemi Covid-19. Seperti diketahui, sudah dua tahun China dan Korut saling menutup diri akibat kemunculan Covid-19.
China konsisten menerapkan strategi nol-Covid untuk menekan laju penyebaran virus, sementara Korut memberlakukan pembatasan ketat dan masih belum melaporkan kasus infeksi Covid-19 hingga saat ini.
Sebelumnya, harga minyak goreng di Korut kurang dari KPW10.000 (Rp159 ribu) per liter. Namun, harga barang ini naik hingga sekitar KPW45.000 (Rp718 ribu) per liter.
"Kini (minyak goreng) dijual sekitar KPW45.000 (Rp718 ribu) dan sekarang ada masalah kelangkaan stok minyak goreng di stand karena jumlah yang tidak mencukupi di pasar, sehingga kadang masyarakat tak bisa membelinya," kata salah satu warga di kabupaten Puryong, provinsi Hamgyong Utara kepada Radio Free Asia.