Lestarikan Tenun,Cara Lain Mengabdi Untuk Negeri

Jumat, 10 Juni 2022

Dina Sepnita, S.STP, M.Si. Sekretaris Camat Bina Widya

 


PEKANBARU ,DENTINGNEWS--Dina Sepnita, S. STP, M.Si.saat ini aktif menduduki jabatan sebagai Sekretaris Camat Bina Widya. Setelah sebelumnya sempat menempati beberapa jabatan lain selepas menempuh pendidikan di IPDN.

Dina juga pernah terpilih sebagai Lurah Berprestasi saat menjadi Lurah Sekip dan pernah membawa kelurahannya juara II tingkat nasional dalam perlombaan Lingkungan Bersih dan Sehat atau LBS.


Memiliki kesibukan yang tinggi sebagai Aparatur Sipil Negara, ternyata tidak melunturkan semangat Dina untuk menjalani hobinya yang mungkin bagi sebagian orang agak rumit yakni  menenun.

Dina yang sedari kecil  sudah menyukai berbagai   kain warisan nusantara  merasa terpanggil untuk  belajar menenun.

Berkat dukungan penuh dari lingkungan keluarga dan lingkungan kerja, hanya butuh waktu 6 bulan baginya untuk bisa terampil menenun menggunakan alat tenun.

"Masa itu saya bertekad harus bisa menenun  menghasilkan karya sendiri. Karena memang dari hati, jadi tidak terlalu sulit,"ungkap ibu dua anak ini yang kini memiliki usaha tenun Sri Kemuning.

Tidak hanya belajar menenun, Dina juga memperlajari berbagai motif tenun Melayu dari para penenun yang sudah berumur. Selain juga Dina mempelajari makna yang terkandung dalam setiap motif tenun.

Beruntung Dina juga sempat bertukar pikiran dan mendapat wejangan dari tokoh masyarakat Riau, almarhum Tenas Effendi terkait kain tenun khas Melayu.

"Dari sana saya menjadi lebih termotivasi, kalau bukan kita sendiri yang melestarikan kain warisan nusantara ini, siapa lagi?   Bagi saya Inilah yang mungkin  bisa dilakukan untuk negeri ini dengan terus melestarikan tenun,"imbuh Dina.

Menariknya ,  Dina  juga sukses menuangkan buah pikirannya terkait tenun dalam bentuk buku pada saat Diklatpim 3 proyek perubahan dengan out put buku berjudul "Mencari Makna Yang Hilang" . Kerja kerasnya ini  mendapat penghargaan peringkat 2 terbaik pada Diklatbpim 3 tahun 2019 di Baso.


Disamping itu,  baru-baru ini hasil usaha tenun Sri Kemuning yang dimotori Dina  juga terpilih mengikuti pameran produk unggulan UMKM seluruh Indonesia di iven Karya Kreatif Indonesia atau KKI tahun 2022 di Jakarta.

Diajang tersebut, kain tenun olahan tangan Dina tenun Sri Kemuning bersanding dengan tenun Wan Fitri yang juga dari Pekanbaru mewakili kain warisan nusantara dari Riau.

"Alhamdullilah saya mendapat kehormatan untuk mendapat buket bunga dari istri Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki. Ini pencapaian terbesar saya,karena tidak pernah terbayang sebelumnya,"tutur Dina yang hasil karyanya juga sudah sering dipesan beberapa pejabat tinggi dilingkungan Pemko Pekanbaru.

Melalui ajang KKI juga Dina mendapat banyak ilmu tambahan bagaimana cara menghasilkan kain tenun yang berkualitas baik dan bisa bersaing dipasaran. Dan yang paling penting kain warisan nusantara harus terus dilestarikan, jangan sampai punah begitu saja.

Sukses menekuni usaha tenun yang bermula dari hobi, tidak membuat Dina lupa dengan tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara memiliki.

Bagi Dina upayanya melestarikan tenun dengan tugasnya sebagai ASN memiliki kesamaan makna. Sama-sama mengabdi dan berbuat untuk negeri.

"Bertenun itu dibutuhkan kesabaran, harus bisa mengurai benang yang kusut, sama juga dengan aparatur yang harus bisa menyelesaikan masalah,"imbuh Dina lagi.


Menghabiskan waktu dari pagi hingga sore dikantor, praktis Dina harus bisa mencuri waktu untuk bisa menekuni hobi menenun. Biasanya diungkapkan Dina ,ia akan menenun ketika hari libur atau sama sekali tidak ada tugas kantor yang dikerjakan.

"Biasa Sabtu - Minggu kalau tidak ada kepentingan keluar rumah, saya pasti menenun,"ungkap Dina yang juga memiliki beberapa orang anggota penenun untuk menjalankan usaha tenun Sri Kemuning.(eci)