PEKANBARU,DENTINGNEWS--Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru sudah merencanakan pembangunan lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi (siCANTIG) sejak thun 2020 lalu.
Lokasi siCANTIG memiliki luas 5 ha berada di Kelurahan Agrowisata Kec. Rumbai Barat Kota Pekanbaru.
siCANTIG diperuntukan sebagai kawasan agrowisata, lokasi pembelajaran budidaya pertanian, peternakan dan perikanan. Ditengah kawasan dibuat miniatur Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Lumbung Pangan dan infrastruktur pengolahan pangan.
Selain juga diharapkan menjadi Kawasan yang edutainment (education and entertainment). Sekaligus menjadi pilot project budidaya pertanian hortikultura dan peternakan dengan kemasan agro wisata yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan, menuturkan dokumen grand master plannya siCANTIG sudah selesai sejak tahun 2020 lalu. Namun sampai saat ini masih belum bisa dioptimalkan karena terbatasnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru. Sebagaimana diungkapkan Alek dalam Rapat Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik TA 2023 yang ditaja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbaru pada Jum’at (10/06).
Karena itu Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru berusaha kembali untuk merebut Dana Alokasi Khusus fisik tahun 2023. Sebab di tahun 2021 dan 2022 , Disketapang juga sudah berhasil mendapatkan bantuan DAK Non Fisik untuk Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
DAK Fisik Ketahanan Pangan untuk Tema Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan dan Hewan) sejalan dengan konsep Kawasan siCANTIG.
“Usulan DAK ini seperti memancing di sungai lepas, banyak pasang Joran tentu peluang mendapatkan ikannya akan lebih tinggi. Kami di Ketahanan Pangan telah mempersiapkan jauh-jauh hari Proposal Kawasan siCANTIG yang menurut kami sudah sangat memadai, tinggal mencari sumber-sumber dananya karena terbatasnya pendanaan APBD kita", papar Alek.
Alek menambahkan proposal yang akan diajukan untuk siCANTIG tetap memperhatikan isu-isu grand design dalam kebijakan pengalokasian DAK Fisik itu sendiri.
“Dari APBD Kota Pekanbaru, kita baru mampu mengalokasikan dana sebanyak 13% dari total pembiayaan Pembangunan Kawasan ini, makanya kami sangat berharap bisa kembali mendapatkan DAK, ” imbuh Alek.
Alek menuturkan,dengan segala keterbatasan, Dinas Ketahanan Pangan telah melakukan usaha-usaha yang memadai dengan pemanfaatan segala sumber daya yang ada .
Disketapang meyakini siCANTIG dapat memberikan peluang bagi semua komoditas potensial di kawasan ini untuk ditangani secara proporsional. Karena efek domino dari Kawasan ini adalah dengan pelestarian sumberdaya alam terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
"Hubungan timbal balik yang dimaksud adalah membangun dan mengembangkan usaha wisata agro membutuhkan terbinanya sumberdaya alam yang lestari, sebaliknya dari hasil usaha pengembangan budidaya agro dan wisata yang dihasilkannya dapat untuk melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup” , tambah Alek.
Sementara, Bappeda melalui Kabid Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah Todi Kurniawan, SE, M.Sc mengapresiasi usulan-usulan yang disampaikan Kadis Ketapang tersebut.
“Ini adalah peluang emas bagi kita, kami mengajak teman-teman OPD lainnya juga berpikiran yang sama untuk Optimalisasi Pendanaan Pembangunan di kota Pekanbaru ini” Ungkap tody.(advetorial)