Sukses Angkat Nama Disketapang Yang Dulu Tidak Dikenal

Jumat, 17 Juni 2022

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Alek Kurniawan

 

PEKANBARU, DENTINGNEWS---Dinas Ketahanan Pangan atau disingkat menjadi Disketapang bukanlah Organisasi Perangkat Daerah atau OPD baru dilingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru. Namun selama ini keberadaan Disketapang  tidak banyak dikenal masyarakat luas. Bahkan ada yang menganggap sebagai OPD "kering" karena minim anggaran dan kegiatan. 

Tapi sejak jabatan Kepala Dinas Ketananan Pangan dipercayakan kepada Alek Kurniawan S STP . MSi pada tahun 2020 lalu, nama Disketapang mulai akrab ditengah masyarakat. Banyak program strategis berhasil ditelurkan oleh Alek dan tim, yang tentunya bersentuhan langsung dengan masyarakat banyak.

Bahkan keberadaan Disketapang yang dulu dianggap antara ada dan tiada, kini sudah mulai dilirik oleh banyak pihak. Disketapang juga mulai sejajar dengan OPD lain yang memiliki anggaran jauh lebih besar dibandingkan Disketapang.

" Saya berusaha memberikan yang terbaik yang bisa saya lakukan. Ditempatkan di Disketapang ini adalah tantangan yang harus mampu saya jalankan. Tidak ada kata tidak siap, tanggung jawab harus dipikul," ungkap Alek.

Terkait minimnya dukungan anggaran untuk Disketapang, tidak dipungkiri oleh Alek. Namun dengan anggaran seadanya, ia tetap berusaha membuat inovasi agar berbagai program Disketapang tetap dapat berjalan.

Alek juga mengaku merangkul berbagai pihak yang memiliki dana bina lingkungan yang sejalan dengan program Disketapang. Seperti CSR dari Bank atau juga perusahaan swasta yang ada di Pekanbaru. Selain juga  berusaha merebut berbagai program bantuan dari APBN.

"Seperti arahan Bapak Walikota supaya OPD  tidak hanya mengandalkan APBD saja dalam menjalankan program,makanya kami terus menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak yang memiliki program sama dengan kami. Seperti dalam pembinaan untuk kelompok tani dalam meningkatkan ketahanan pangan,"papar Alek yang memperkenalkan tagar khusus #SobatPanganPku tercinta. 

Di awal kepemimpinannya selaku Kadis Ketapang, Alek dihadapkan pada  permasalahan dan tantangan yang sangat kompleks. Namun besarnya dukungan dari  Walikota Pekanbaru, Wakil Walikota, Sekretaris Daerah dan seluruh stakeholder terkait di kota Pekanbaru, sangat membantunya untuk melakukan yang terbaik.

Salah satu fokus perhatian Disketapang adalah menjaga ketahanan pangan masyarakat.

Alek berpendapat ada atau tidak adanya covid-19, sebenarnya isu-isu ketahanan pangan selalu menjadi isu strategis apalagi pada masa pandemi seperti ini. 

Dan yang terpenting ditekankan Alek perlakuan kepada sektor pangan harus memadai kalau tidak ingin “pangan berdaulat” dikatakan hanya sebatas slogan saja.

Sebab pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam konstitusi sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. 

Lebih lanjut Alek menyatakan ada beberapa program strategis Disketapang yang menjadi target kinerjanya sesuai SOTK Dinas Ketahanan Pangan. Yakni   ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan cadangan pangan serta konsumsi dan keamanan Pangan.

Disketapang merealisasikannya dalam bentuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani dan Pelaku Usaha Pangan melalui Pemberdayaan Masyarakat lewat Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) serta Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan atau KAMAPAN.

"Skala usaha pertanian yang kecil menghambat petani meningkatkan pendapatannya sehingga sulit keluar dari lingkaran kemiskinan. Sehingga peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani dan Pelaku usaha pangan mutlak harus dilakukan,"jelas Alek lagi.

 

Optimalisasi kegiatan P2L diarahkan melalui penyaluran stimulus bantuan untuk aktualisasi pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal untuk pengembangan ketersediaan pangan yang beraneka ragam pada setiap rumah tangga dalam suatu kawasan. Objek penerima manfaat adalah kelompok wanita tani.

Selanjutnya program Kawasan Mandiri Pangan atau KAMAPAN adalah Kawasan yang di bangun dengan melibatkan keterwakilan masyarakat dalam rangka meningkatkan pengelolaan kelembagaan masyarakat untuk ketahanan pangan masyarakat.

Output kegiatan saat ini berupa pemberian bibit tanaman, infrastruktur dan belanja pendukung kegiatan penumbuhan terhadap Kelompok Tani (KT).

Dalam kurun 2 tahun terakhir untuk kegiatan ini baru mampu menyentuh 39 kelompok Tani/ Kelompok Wanita Tani. Sementara jumlah kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani yang ada di Kota Pekanbaru berdasarkan aplikasi SIMLUHTAN Kementan ada  400-an Kelompok dengan rata-rata anggota per kelompok 25 – 30 orang. Dana ini bersumber dari APBD dengan penguatan dari Dana DID tambahan dan Dana DAK Non Fisik Ketahanan Pangan dan Pertanian.

“Artinya kita baru dapat memberi stimulus kepada 10% dari total jumlah kelompok tani/ KWT yang ada di Kota Pekanbaru” lanjut Alek lagi.

Membantu para petani dan pelaku usaha kecil yang membuat makanan olahan untuk memasarkan produknya, Alek juga berhasil membuat program outlet Puan Berseri dan Pekan Pangan Madani.

Outlet Pangan “PUAN BERSERI” (Pemasaran Usahan Pangan Bersama Secara Lestari)  menyediakan bahan pangan dari produk segar dan produk olahan yang terjangkau bagi masyarakat.

 

 Sementara Pekan Pangan Madani yaitu Sarana tempat berjualan ( market place) penjualan produk – produk pangan segar dan olahan dari para Kelompok Tani (KT), Kelompok Wanita Tani (KWT), UMKM dan pegiat Usaha Pangan lainnya yang di taja secara rutin setiap pekannya (hari Kamis pagi) di Kantor Dinas Ketahanan Pangan pada pukul 08.00 - 12.00 WIB. 

“Slogan kami adalah Petani Untung, Masyarakat Beruntung,"tegas Alek yang pernah menjabat sebagai Kepala BPKAD Kota Pekanbaru.

Selain itu proyek-proyek strategis yang sudah dituntaskan antara lain dokumen Grand Master Plan Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru dan Grand Master Plan Kawasan siCANTIG (Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi). Dua dokumen induk ini akan menjadi acuan dalam pengembangan kegiatan ketahanan pangan kedepannya dan pelaksanaan kegiatan strategis penguatan lumbung pangan yang memiliki nilai edukasi dan entertainment (edutainment). 

Alek menerangkan bahwa Luas Kawasan dimaksud adalah 5 hektar yang terletak di kelurahan Agrowisata Kec. Rumbai Kota Pekanbaru. Kawasan siCANTIG merupakan kawasan agrowisata, lokasi pembelajaran budidaya pertanian, peternakan dan perikanan, ditengah kawasan dibuat miniatur Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), juga ada Lumbung Pangan dan pengolahan pangan.

“Sesuai semangat edutainment, kami berharap lewat siCANTIG ini terfasilitasinya kegiatan Pemberdayaan masyarakat yang memadai yang menyentuh berbagai aspek strategis seperti agrowisata, Pendidikan, budidaya pertanian dan perikanan serta yang tak kalah penting itu adalah hiburan alam yang menarik” terangnya lagi.

Semua kegiatan-kegiatan tersebut tambahnya lagi harus terdokumentasi dengan baik dan memadai. Makanya inovasi dengan pendekatan teknologi informasi dalam layanan publik juga harus diperbaiki. Hal ini yang pada akhirnya melahirkan inovasi yang dinamakan dengan sebutan siTANGAN alias Sistem Manajemen Informasi Ketahanan Pangan. Sistem Manajemen Informasi Pangan ini dibangun untuk menyediakan data dan informasi pangan yang valid dan terkini secara cepat melalui teknologi informasi sehingga memudahkan institusi maupun masyarakat luas dapat mengakses informasi pangan tersebut dengan cepat.

“Kami punya rumah virtual yang kami sebut dengan siTANGAN, kami akan mengisi rumah virtual ini dengan data-data strategis di ketahanan pangan” tandasnya lagi.

Diakhir perbincangannya , Alek berharap semua pihak mampu bersinergi dengan perannya masing-masing sehingga tidak adanya mata rantai yang putus dalam menciptakan ketahanan pangan yang terintegrasi dari hulu ke hilirnya.(eci)