PEKANBARU,DENTINGNEWS---Salah satu destinasi 'pesta' terpopuler di Eropa berencana memberlakukan sejumlah aturan baru yang lebih ketat, termasuk larangan memakai bikini di jalan umum.
Upaya memberlakukan aturan itu tak lain untuk membersihkan citra kota ini. Adalah Dewan kota di wilayah Algarve, Portugal, yang mengusulkan denda hingga 1.500 euro atau sekitar Rp25,5 juta bagi turis yang mengenakan pakaian renang di luar pantai dan kolam renang.
Kota bernama Albufeira ini juga mengusulkan larangan minum di jalanan dengan potensi denda mulai dari 300 euro, melansir The New Daily.
Polisi juga akan didorong untuk menindak tegas wisatawan yang buang air kecil di tempat umum dan ketelanjangan di tempat umum.
Rancangan kode etik, yang disetujui akhir tahun lalu, diterbitkan di surat kabar negara Diário de República dan akan tetap dalam konsultasi publik selama 30 hari.
Tindakan keras itu dilakukan dewan kota setempat setelah delapan turis Inggris diidentifikasi oleh polisi Portugis di Albufeira sengaja merekam diri telanjang di siang bolong di sebuah bar lokal.
Video kelompok turis itu dibagikan di media sosial, memperlihatkan beberapa pria telanjang mengantre, merangkak di atas meja bar.
Pejabat setempat telah menyatakan tujuan aturan baru ini untuk menciptakan "kondisi yang lebih baik untuk pengembangan kota, melestarikan Albufeira sebagai tujuan multikultural, ramah keluarga, dan aman yang menghargai warisan dan identitasnya".
Wali kota Albufeira Jose Carlos Rolo mengatakan dalam dokumen resmi pemerintah: "Sangat mendesak untuk menetapkan langkah-langkah yang secara efektif mengatasi adopsi perilaku kasar, terutama oleh mereka yang menjadikan kotamadya Albufeira sebagai tujuan wisata."
Albufeira baru-baru ini mencoba menjauhkan diri dari citra tempat pesta dan bergerak ke pasar kelas atas dan menjauh dari ketergantungannya pada wisatawan.
Tahun lalu, dewan tersebut menyajikan strategi diversifikasi dengan moto 'Albufeira adalah bagian dari hidup Anda'. Tindakan tegas di Algarve mengikuti tindakan serupa yang mungkin kurang diterapkan dengan ketat di destinasi wisata lainnya.
(aya/cnnindonesia)