PEKANBARU, Dentingnews.com- Bank Dunia (World Bank) menambah pendanaan vaksin covid-19 untuk negara-negara berkembang sebesar US$8 miliar menjadi US$20 miliar setara Rp290,20 triliun (kurs Rp15.510 per dolar AS).
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan pendanaan sebesar US$20 miliar itu akan tersedia hingga 2022 mendatang. Pendanaan itu diperuntukkan membiayai distribusi vaksin covid-19, rantai dingin, dan melatih petugas kesehatan.
"Produksi vaksin, distribusi, dan pembiayaannya akan menyelamatkan nyawa, dan mendorong pemulihan ekonomi, serta membantu memastikan orang-orang di negara berkembang memiliki kesempatan untuk hidup makmur," ujarnya seperti dilansir AFP, Kamis (1/7).
Dari target pendanaan tersebut, Bank Dunia telah mengucurkan US$4,4 miliar ke 51 negara berkembang. Separuh di antaranya diberikan dalam bentuk hibah atau pinjaman murah.
Dalam pernyataannya, Malpass juga mendesak negara-negara maju meningkatkan dukungan akses vaksin, termasuk mendistribusikan dosis lebih banyak ke negara-negara berkembang.
Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan pertama gugus tugas vaksin yang terdiri dari pemimpin Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Dalam pernyataan bersama, mereka sepakat pembentukan gugus tugas untuk mengkoordinasikan pengiriman vaksin di negara-negara berkembang.
"Kami sangat prihatin dengan terbatasnya vaksin, terapi, diagnostik, dan dukungan untuk pengiriman yang tersedia di negara-negara berkembang," bunyi pernyataan bersama.
"Tindakan mendesak diperlukan sekarang untuk menahan bertambahnya korban jiwa akibat pandemi, sekaligus untuk menyetop perbedaan lebih lanjut dalam pemulihan ekonomi di antara ekonomi maju dan yang lain," lanjutnya. (eci)