Kanal

Usaha Telur Asin di Tengah Pandemi Covid-19, Laris Manis Tingkatkan Imun

PEKANBARU,DENTINGNEWS-Dua tahun belakangan sejak Pandemi Covid-19 melanda dunia, banyak pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar , namun tidak sedikit juga banyak pelaku usaha baru bermunculan di masa Covid-19. Apalagi usaha makanan atau minuman yang  berhubungan  untuk pencegahan dan meningkatkan imun tubuh. Seperti halnya usaha telur asin Dapur Mama Sheza yang dimotori Eliza Riani.

Dari segi kesehatan, mengkonsumsi telur asin secara teratur bisa berguna untuk Membangun dan memperbaiki jaringan rusak.  Karena telur  dikenal sebagai sumber protein dalam makanan sehari-hari.  Selain juga untuk menjaga sistem kekebalan tubuh,meningkatkan fungsi penglihatan,menghindari risiko osteoporosis dan juga menjaga kesehatan ibu hamil dan janin.

Berangkat dari banyaknya manfaat dari telur asin tersebut menjadi salah satu pencetus, Eliza untuk mengembangkan usaha telur asin.

Kini, puluhan telur asin rumahan berhasil dipasarkan Eliza disejumlah kedai dan warung yang berada dekat tempat tinggalnya.

"Tadinya saya juga bingung untuk memulai usaha apa apa, karena juga baru berhenti dari tempat kerja. Setelah dicoba dan banyak peminatnya, saya memilih untuk menekuni usaha telur asin,"tutur Eliza kepada Dentingnews.

Eliza menuturkan, usaha ini sudah dirintis sejak satu tahun lalu. Atau tepatnya sejak kasus Covid-19 mulai menanjak naik.

Eliza juga membenarkan, penjualan telur asin semakin diminati di karena alasan untuk menjaga daya tahan tubuh atau imun.

Dituturkan Eliza, untuk memproduksi telur asin, perlu kesabaran dan ketelitian. Karena telur asin yang bagus tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat, karena perlu proses sampai berhari-hari.

Karena air garam yang digunakan untuk memberi asin pada telur mesti di masak terlebih dahulu , untuk kemudian didinginkan. 

Selain juga telur bebek  mesti dibersihkan dan  disusun di wadah bertutup seperti ember. 

"Kalau kami biasa menggunakan  gunakan wadah ember dan wadah container plastik supaya lebih mudah ditutup,"ungkap Eliza.

Kemudian susun air   biasa  yang dimasukkan dalam plastik untuk pemberat  diatas telur tadi.

Terakhir baru di tuang dengan air garam yang sudah dingin dan ditutup rapat selama 10 hari.

Setelah didiamkan selama 10 hari , telur asin baru dapat di panen. Bersihkan telur tadi dengan air biasa. Telur siap di rebus dengan waktu selama  60 menit atau 1 jam. Tutup tidak rapat.  

"Untuk yang tidak direbus setelah di panen dibersihkan dengan air  dilap kering, disimpan ditempat  sejuk dan kering dan jangnn kena sinar matahari,"jelas Eliza lagi.

Sementara yang sudah direbus  selama satu jam , di diamkan dulu selama 10 menit dan ditutup rapat diangkat dari kompor.  Kemudian dikeluarkan    dan dilap kering. Telur asin siap di pasar kan.

Berbagai tahapan proses produksi ini dikatakan Eliza harus dilakukan dengan tepat, agar telur asin yang dihasilkan bisa layak jual.

Menjawab Dentingnews terkait telur bebek yang digunakan, Eliza menyebutkan dipasok langsung dari  peternak bebek di daerah kampar. Dengan proses pengantaran sebanyak dua kali dalam seminggu.

"Kita produksi sebanyak 200 butir sampai 300 butir  untuk sekali produksi, tapi kalau pasar lagi sepi kita, jumlah produksi diturunkan hanya 200 butir saja,"imbuh Eliza yang mengaku belum pernah gagal selama memproduksi telur asin.

Sementara itu, untuk wilayah pemasaran telur asin Dapur Mama Sheza diungkapkan Eliza, masih diseputaran Pekanbaru. 

"Kalau untuk pemasaran ,untungnya kita sudah punya beberapa tempat p
yang menjadi langganan. Setiap pekan selalu kita pasok telur asin,"tutup Eliza. (eci) 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER