Dubai Punya Hotel Termahal di Dunia, Tarif per Malam Mulai Rp1,6 M
Perbaikan Jalan Lintas Sumbar-Riau Digesa
Pengungsi Rohingya Akan Dipindahkan ke Palas
Pendaftar PPPK Pemprov Riau Tahap II Tembus 3.078 Orang
Saham Coca-cola Anjlok Bukan Cuma Gegara Ronaldo
PEKANBARU,Dentingnews.com-Bintang sepak bola dunia Cristiano Ronaldo sempat menarik perhatian usai ia menyingkirkan botol Coca-cola yang merupakan salah satu merek sponsor Euro 2020.
Mengutip givemesport, Ronaldo disebut memicu kejatuhan nilai pasar Coca Cola hingga harus kehilangan nilai pasar (market value) sebesar US$4 miliar, setara Rp57 triliun (kurs Rp14.254) pada perdagangan Senin (14/6).
Analis Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo menilai tidak tepat bila Ronaldo disebut menjadi penyebab tunggal perusahaan sebesar Coca-cola kehilangan US$4 miliar karena sarannya untuk meminum air putih.
Ia menyebut kejadian tersebut hanya salah satu faktor minor saja yang terjadi bersamaan dengan beberapa faktor lainnya. Pertama, harga saham Cola-cola (KO) pada pertengahan Juni memang sudah mencapai harga puncaknya selama 52 minggu terakhir di level US$56 per saham.
Sehingga, ia mengatakan saham memang rentan koreksi karena sudah mencapai nilai puncaknya.
"Sebenarnya saat terjadi saham Coca Cola sudah negatif karena memang pada masa-masa itu Wall Street ada di teritori tertinggi jadi wajar kalau Wall Street mengalami koreksi," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/6).
Ia menyebut menyalahkan Ronaldo sebagai penyebab penurunan harga saham KO merupakan tindakan irasional. Pasalnya, investor melihat fundamental perusahaan untuk mengukur nilai saham. Untuk diketahui, KO merupakan salah satu dari 30 saham tertua yang tergabung dalam Dow Jones Industrial Average (DJIA).
Dalam indeks tersebut, Cola-cola bersanding sejajar dengan Apple Inc, McDonald's, Microsoft, Walmart, Walt Disney, Nike, dan perusahaan raksasa lainnya. Sehingga, Lucky menilai tidak semudah itu menggerus harga saham KO.
"Kalau ini (Ronaldo menggeser botol) dijadikan landasan, nanti acuan fundamental tidak lagi jadi landasan. Nanti bisa saja artis lepas topi merek tertentu lalu harga saham turun. Ini irasional," katanya.
Sementara, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan memang indeks AS tengah mengalami koreksi akhir-akhir ini. Namun, insiden Ronaldo terjadi sebelum itu.
Ia menilai Pasalnya, Ronaldo memiliki basis penggemar yang besar. Di Instagram saja, ia memiliki 302 juta pengikut, salah satu akun dengan pengikut terbanyak di dunia.
Hans mengatakan bahwa ajakan Ronaldo untuk menghindari meminum Coca-cola mampu memengaruhi penjualan perusahaan.
Di era digital ini, Hans menilai besar pengaruh tokoh tenar (influencer) sebagai alat marketing atau sebaliknya. Bagai pisau bermata dua, influencer bisa menjadi berkah atau musibah bagi perusahaan.
Ia kemudian mencontohkan penjualan McDonald's yang meroket berkat kerja sama perusahaan dengan band Kpop BTS.
"Korelasinya pasti ada karena untuk menaikkan penjualan butuh influencer, efek negatif dari Ronaldo pengikut dia salah satu terbesar di muka bumi, 300 juta lebih," ujarnya.
Walau merugikan perusahaan, ia menilai tindakan Ronaldo tidak serta merta membuat perusahaan merugi hingga US$4 miliar.
"Sebagian saja, itu kan dihitung berdasarkan penurunan kapitalisasi pasar tapi efek penjualannya kan belum tahu. Minimal Coca Cola iklan di Euro 2020 tujuannya menaikkan omzet, begitu ada pernyataan Ronaldo pasti dirugikan," imbuhnya.
Melansir Forbes, berbagai pemberitaan mengenai efek Ronaldo membuat Coca Cola merugi US$4 miliar menjamur di berbagai media pemberitaan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa satu orang dari negara yang relatif kecil mampu menenggelamkan perusahaan multinasional asal AS.
Yang lain memuji pengaruh Ronaldo dan meminta para perusahaan untuk memperbaiki pemasaran mereka.
"Begitu banyak dugaan ini dibangun di atas premis yang goyah, jika tidak salah. Peristiwa tersebut mengungkapkan pentingnya berpikir kritis bagi para pemimpin bisnis, dan masyarakat pembaca, terutama saat ini," ujar Profesor IESE Business School Nuno Fernandes, salah satu kontributor kolom Forbes, dikutip Senin (21/6).
Memang pada saat konferensi pers dihelat, nilai kapitalisasi Coca-cola terjun US$4 miliar. Kendati begitu, masih ada beberapa faktor lainnya yang memengaruhi penurunan kinerja.
Jika diteliti, pada Senin (14/6), harga saham Coca Cola sudah mulai melemah pada pukul 9.30 EST pagi waktu setempat. Pada 9.40 EST harga saham sudah menurun 1,6 persen dan kapitalisasi pasarnya turun ke posisi US$238 miliar, turun US$4 miliar dari hari sebelumnya.
Sedangkan, insiden penggeseran botol baru terjadi pada 9.43 EST. Artinya, harga saham Coca Cola sudah turun sebelum Ronaldo menggeser botol.
"Sejak Ronaldo menggeser botol (pada pukul 9.34 EST) hingga akhir perdagangan Wall Street, harga saham Coca-cola naik US$0,3, menambah valuasi US$1,3 miliar kepada perusahaan," terang Fernandes.(eci)
Disbun Riau Umumkan Harga Baru TBS Kelapa Sawit
PEKANBARU,DENTINGNEWS--- Dinas Perkebunan (Disbun) P.
Harga Emas Antam Naik Hari Ini, Simak Rinciannya di Sini!
JAKARTA,DENTINGNEWS----Harga emas yang dijual oleh P.
Harga Emas Antam Terbang Rp 21 Ribu Hari Ini 23 November 2024
JAKARTA,DENTINGNEWS----Harga emas yang dijual oleh P.
Harga Emas Antam Melesat Hari Ini 20 November 2024
PEKANBARU,DENTINGNEWS---Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas A.
Pasar Modal Indonesia Selenggarakan CMSE 2024
JAKARTA, DENTINGNEWS---PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Reg.