Kanal

5.013 Meninggal di Masa Omicron, 69 Persen Belum Divaksin Lengkap

PEKANBARU, DENTINGNEWS.COM-Sebanyak 69 persen dari 5.013 orang yang meninggal dunia akibat terpapar Virus Corona selama periode penyebaran varian Omicron belum menerima vaksin secara lengkap.

"Dari data yang diterima hingga Sabtu (26/2) pasien yang meninggal akibat Covid-19, 45 persen [memiliki] komorbid, 57 persen lansia, dan 69 persen belum divaksin lengkap," kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa (1/3).

"Resiko kematian tertinggi kini masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi secara lengkap pada lansia dan memiliki komorbid. Komorbid yang ditemukan pada pasien yang meninggal adalah Diabetes Melitus. Bahkan 21 persen pasien memiliki komorbid lebih dari 1," lanjutnya.

Nadia juga menyebutkan angka kesembuhan di rumah sakit terus meningkat secara nasional dan angka kematian pada gelombang Omicron lebih rendah dibandingkan pada periode puncak varian Delta.

Meskipun, kasus harian tertinggi pada masa gelombang ketiga, yakni 64.318 kasus per hari, melebihi angka saat gelombang Delta yang mencapai angka 56.757.

"Per Senin (28/2) angka kesembuhan ada pada posisi 43.992. Angka ini lebih baik dari hari sebelumnya, Minggu yang berada pada posisi 39.384. Hal ini menunjukkan kualitas penanganan terus membaik untuk menekan angka kematian," ujarnya.

"Beberapa hari yang lalu kita juga mencatatkan rekor angka kesembuhan harian tertinggi sejak awal pandemi ini diumumkan. Yaitu sebesar 61.361 yang telah melewati rekor sebelumnya pada 6 agustus 2021 yang sempat menyentuh pada angka 48.832," jelas dia.

Sebelumnya,Kemenkes mempersingkat jangka waktu atau interval pemberian booster menjadi tiga bulan, terhitung sejak vaksinasi dosis kedua.

"Interval pemberian vaksinasi booster kini dipersingkat menjadi 3 bulan setelah dosis kedua," kata Kemenkes dalam akun twitter resminya, @KemenkkesRI dikuti Senin (1/3).

"Jadi enggak perlu nunggu 6 bulan lagi, yg udah tiba gilirannya segera vaksinasi booster ya. Supaya imun kuat, terhindar dari risiko terburuk COVID-19," imbuh Kemenkes.

Saat ini, jenis vaksinasi yang dapat dipakai untuk booster ada enam, yakni vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan vaksin Sinopharm. (CNNIndonesia)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER