Kanal

Barat Wanti-wanti RI soal Keberatan jika Rusia Hadiri Pertemuan G20

PEKANBARU, DENTINGNEWS--Negara Barat disebut merasa keberatan jika perwakilan Rusia hadir di rangkaian KTT G20 tahun ini yang ada dalam kepemimpinan Indonesia.

Seorang pejabat Uni Eropa menilai kehadiran perwakilan Rusia dalam rangkaian KTT G20 tahun ini "menjadi sangat problematik" di tengah kecaman dan sanksi internasional atas invasinya ke Ukraina.

"Sudah dikatakan sangat jelas kepada Indonesia bahwa kehadiran Rusia dalam rangkaian pertemuan pejabat tinggi negara G20 yang bakal berlangsung nanti akan sangat bermasalah bagi negara-negara Eropa," kata sumber itu kepada Reuters.

Namun, sumber itu menuturkan masih belum ada kejelasan terkait "boikot" suatu negara anggota dalam forum tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menolak mengomentari isu pengecualian Rusia dalam pertemuan G20 ini.

Kabar ini muncul saat Amerika Serikat dan sekutu Barat tengah berdiskusi terkait rencana mendepak Rusia dari G20.

Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan berencana hadiri KTTG20 yang akan berlangsung di Bali akhir Oktober mendatang di tengah boikot dan sanksi terkait keputusannya menginvasi Ukraina.

"Ada beberapa diskusi terkait apakah tepat Rusia [tetap] menjadi bagian dari G20," kata sumber tersebut.

"Jika Rusia tetap menjadi anggota, itu bakal menjadi organisasi yang kurang berguna."

Penasihat keamanan AS, Jake Sullivan juga mengungkapkan negaranya tak bisa menjalankan bisnis seperti biasa dengan Rusia.

"Kami percaya tidak bisa melakukan bisnis seperti biasa untuk Rusia di institusi internasional dan komunitas internasional," ujar Sullivan saat ditanya apakah Presiden Joe Biden bakal bergerak mengeluarkan Rusia dari G20.(eci)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER