17 Ribu Kendaraan Melintas di Tol Pekanbaru-Dumai Saat Libur Nataru
ASN Pemprov Riau Dilarang Gunakan Kendaraan Dinas untuk Liburan
115 Warga Binaan Lapas Pekanbaru Terima Remisi Khusus Natal
Libur Nataru, Dishub Riau Tambah Jam Pelayanan Roro Dumai-Rupat
Pemprov Riau Bentuk Satgas Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi
Konflik Gajah dengan Manusia Kembali Terjadi di Kampar
PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Konflik gajah dengan manusia terjadi di Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Gajah Sumatera masuk ke area perkebunan di wilayah setempat.
Kepala Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S Hasibuan, memastikan bahwa pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi untuk menangani masalah ini.
Tim tersebut diharapkan dapat mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh gajah dan membantu menenangkan warga yang panik.
Dalam analisa sementara yang disampaikan oleh Genman, lokasi konflik antara gajah dan manusia tersebut berada di dalam dan sekitar Hutan Produksi Konversi (HPK) yang merupakan habitat alami gajah. Hal ini menyebabkan gajah berulang kali mendatangi area kebun sawit warga.
"Lokasi kebun sawit di dalam dan di sekitar HPK menjadi habitat gajah. Gajah berulang kali menyambangi lokasi karena kondisi tersebut," kata Genman dikutip Rabu (12/6/2024).
Genman menjelaskan bahwa Tim BBKSDA Riau sudah sering kali melakukan penggiringan terhadap gajah bersama pemerintah desa setempat. Namun, meskipun upaya ini telah dilakukan berulang kali, gajah tetap kembali ke area kebun setelah tim meninggalkan lokasi.
BBKSDA Riau, lanjut Genman, akan terus berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk menindaklanjuti penanganan konflik ini. Dirinya meminta warga tetap waspada dan tidak melakukan tindakan anarkis terhadap gajah yang merupakan fauna dilindungi oleh negara.
“Gajah yang teridentifikasi hanya satu ekor dan belum pernah terlihat oleh tim di lapangan. Karena ketika tim tiba di lokasi, gajah menjauh dari kebun warga dan ketika tim pergi, gajah kembali lagi datang,” jelas Genman.
Warga berharap agar pihak terkait dapat segera menemukan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini. Mereka khawatir bahwa kerusakan yang terus-menerus akan mengancam mata pencaharian mereka dan memperburuk kondisi ekonomi desa.
Situasi ini juga menjadi perhatian bagi para pemerhati lingkungan dan satwa liar, mengingat gajah Sumatera adalah spesies yang terancam punah. Konflik ini menunjukkan pentingnya mencari solusi yang dapat melindungi baik kepentingan manusia maupun kelestarian alam.
BBKSDA Riau akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berusaha menemukan cara yang paling efektif untuk menangani konflik ini.
Genman menekankan bahwa upaya bersama antara pemerintah, warga, dan pihak terkait sangat diperlukan untuk mencapai solusi yang berkelanjutan. (aya/MCR)
Sepanjang Tahun 2024, BNNP Riau Berhasil Amankan 31 Kg Sabu
PEKANBARU,DENTINGNEWS--- Badan Narkotika Nasional Pr.
2,6 Kilogram Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi untuk Tahun Baru Gagal Beredar di Riau
PEKANBARU,DENTINGNEWS----Tim Subdit 1 Ditresnarkoba .
Pj Wali Kota Pekanbaru Ingatkan ASN Tidak Nambah Libur
PEKANBARU,DENTINGNEWS--- Penjabat Wali Kota Pekanbar.
Pemprov Riau Bentuk Satgas Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi
PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Pemerintah Provinsi Riau s.
Polda Riau Kembali Musnahkan Puluhan Ribu Narkoba dan Miras
PEKANBARU,DENTINGNEWS---Kepolisian Daerah (Polda) Ri.