• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Sosok
  • More
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
Banjir Rendam Dua Desa di Kemuning Inhil, 243 KK Terdampak
Dibaca : 25 Kali
Pemprov Riau Akan Kembali Buka Asesmen Untuk Jabatan Eselon II
Dibaca : 24 Kali
BBKSDA Riau Pastikan Kematian Bayi Gajah Laila Akibat Infeksi Virus EEHV
Dibaca : 30 Kali
Wako Terbit SE Larangan Sekolah Tingkat SD dan SMP Study Tour Keluar Kota
Dibaca : 27 Kali
Cuaca Ekstrem, Pejabat Pemko Pekanbaru Dilarang Keluar Kota
Dibaca : 19 Kali

  • Home
  • Gaya Hidup

Mengungkap Fakta dari Berbagai Mitos Kemoterapi yang Menyesatkan

Redaksi

Jumat, 14 Februari 2025 18:30:44 WIB
Cetak
Mengungkap Fakta dari Berbagai Mitos Kemoterapi yang Menyesatkan
ilustrasi

PEKANBARU,DENTINGNEWS----Mendapatkan diagnosis kanker tentu bukan hal yang mudah. Selain tantangan fisik dan emosional, banyak pasien juga dihadapkan pada ketakutan seputar pengobatan kanker, terutama kemoterapi.

Berbagai mitos dan informasi yang beredar sering kali memperburuk kekhawatiran, mulai dari anggapan bahwa kemoterapi selalu menyakitkan hingga asumsi bahwa terapi ini tidak efektif. Padahal informasi seputar kemoterapi itu belum tentu akurat, bahkan cenderung hoaks.

Untuk meluruskan berbagai informasi atau anggapan yang beredar seputar kemoterapi, Dokter Subspesialis Hematologi Onkologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Wulyo Rajabto, Sp.PD KHOM mengungkap berbagai fakta atas mitos-mitos kemoterapi yang beredar.

1. Mitos: Kemoterapi Selalu Menyakitkan

Fakta: Kemoterapi tidak menimbulkan rasa sakit karena obat-obatan yang digunakan untuk merusak atau menghambat pertumbuhan sel kanker diberikan melalui infus atau suntikan yang umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.

Sekalipun kemoterapi menimbulkan efek samping seperti mual, kelelahan, dan nyeri pada tubuh, tersedia berbagai obat yang efektif untuk mengatasi efek samping tersebut.

"Perlu diketahui bahwa setiap pasien dapat mengalami efek samping yang berbeda, sehingga penanganannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien untuk memastikan kenyamanan selama menjalani pengobatan," ungkap dr. Wulyo.

2. Mitos: Kemoterapi Hanya untuk Kanker Stadium Lanjut

Fakta: Kemoterapi tidak hanya dilakukan pada kanker stadium lanjut, tetapi juga dapat diterapkan untuk berbagai stadium kanker.

Selain itu, kemoterapi sering menjadi bagian dari perawatan pencegahan setelah operasi (adjuvant) untuk mengurangi risiko kekambuhan, atau dapat dilakukan sebelum operasi (neoadjuvant) untuk mengecilkan tumor sehingga operasi menjadi lebih efektif.

3. Mitos: Kemoterapi Mengakibatkan Rambut Rontok

Fakta: Kerontokan rambut merupakan efek samping yang umum terjadi, namun tidak semua pasien mengalaminya. Kemoterapi bekerja dengan membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat, seperti sel kanker, termasuk sel rambut yang tumbuh dan aktif membelah juga akan ikut terpengaruh.

"Respon sel rambut terhadap kemoterapi bervariasi, ada yang mengalami kerontokan signifikan, ada yang hanya mengalami penipisan rambut," ujar dr. Wulyo.

Meski begitu, efek kerontokan rambut ini bersifat sementara. Rambut biasanya akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.

4. Mitos: Kemoterapi Membunuh Sekaligus Sel Kanker dan Sel Sehat

Fakta: Pada dasarnya, kemoterapi diformulasikan untuk menyerang lebih banyak sel kanker yang berkembang cepat, daripada sel tubuh yang sehat.

Namun, sel-sel sehat yang berkembang cepat juga dapat terpengaruh, seperti sel di rambut, saluran pencernaan, dan sumsum tulang. Karenanya kemoterapi dapat menimbulkan efek samping seperti kerontokan rambut, mual, kelelahan, dan penurunan daya tahan tubuh.

5. Mitos: Kemoterapi Tidak Berpengaruh pada Kesembuhan Kanker

Fakta: Keberhasilan Kemoterapi sangat bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis dan stadium kanker serta seberapa baik tubuh merespon pengobatan.

Banyak pasien kemoterapi berhasil mencapai remisi, di mana tanda dan gejala kanker berkurang, hilang. Banyak juga pasien yang berhasil sembuh setelah menjalani kemoterapi dengan pendekatan yang holistik dan keterlibatan tim medis berpengalaman.

6. Mitos: Pasien Tidak Bisa Beraktivitas Normal Setelah Kemoterapi

Fakta: Banyak pasien yang telah menjalani kemoterapi dapat kembali menjalani rutinitas sehari-hari dengan baik. Meski efek samping seperti kelelahan mungkin terjadi, gaya hidup sehat dan dukungan medis yang tepat dapat membantu pasien tetap produktif dan bisa beraktivitas seperti sedia kala.

"Walaupun kemoterapi dapat menyebabkan efek samping, kemoterapi masih menjadi standar pengobatan untuk banyak jenis kanker karena kemoterapi efektif membunuh sel kanker, mengecilkan tumor, mencegah penyebaran. Bahkan, dapat memberikan remisi atau kesembuhan," ucap dr. Wulyo.

Selain itu, kemoterapi diberikan secara sistemik, yang berarti obat akan tersebar ke seluruh tubuh, sehingga kemoterapi mampu menjangkau sel kanker yang tersembunyi dan tidak terlihat pada saat operasi.

Meski begitu perjalanan pasien tidak hanya bergantung pada aspek medis, tetapi juga pada dukungan emosional dan navigasi perawatan yang tepat.
(aya/cnnindonesia)
 


 Editor : eci

[Ikuti Dentingnews.com


Dentingnews.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Gaya Hidup

Deretan Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Kesuburan Pria

Kamis, 11 Desember 2025 - 17:44:13 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

Gaya Hidup

5 Tanda Gejala Awal Gagal Jantung, Jangan Anggap Remeh

Jumat, 05 Desember 2025 - 11:37:08 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS--.

Gaya Hidup

Sering Muncul Nyeri di Dada? Bisa Jadi Ini 9 Penyebabnya

Kamis, 04 Desember 2025 - 11:30:02 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

Gaya Hidup

Kemenkes Buka Data, 3 Kelompok Ini Jadi Penyandang HIV Terbanyak

Kamis, 27 November 2025 - 20:11:24 WIB

JAKARTA,DENTINGNEWS.

Gaya Hidup

10 Negara dengan Kualitas Hidup Terbaik di Dunia

Selasa, 18 November 2025 - 20:33:39 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

Gaya Hidup

Penyakit Ginjal Bisa Dilihat dari Air Kencing, Ini Ciri-cirinya

Sabtu, 15 November 2025 - 10:23:16 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Banjir Rendam Dua Desa di Kemuning Inhil, 243 KK Terdampak
15 Desember 2025
Pemprov Riau Akan Kembali Buka Asesmen Untuk Jabatan Eselon II
15 Desember 2025
BBKSDA Riau Pastikan Kematian Bayi Gajah Laila Akibat Infeksi Virus EEHV
15 Desember 2025
Wako Terbit SE Larangan Sekolah Tingkat SD dan SMP Study Tour Keluar Kota
15 Desember 2025
Cuaca Ekstrem, Pejabat Pemko Pekanbaru Dilarang Keluar Kota
15 Desember 2025
Pemko Pekanbaru dan Forkopimda Tingkatkan Sinergitas Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi
15 Desember 2025
Pemko Pekanbaru Intensifkan Normalisasi Drainase dan Anak Sungai
15 Desember 2025
Bupati Afni Suarakan Hak Asasi Rakyat Siak di Hadapan Menteri HAM
14 Desember 2025
Aceh Resmi Surati 2 Lembaga PBB Minta Bantuan Usai Banjir
14 Desember 2025
Bawaslu Riau Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik
14 Desember 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Wawako Pekanbaru Launching Sosialisasi Nomor Pengaduan Damkar, Pastikan Penanganan Cepat
  • 2 Bupati Siak Bahas Penguatan Industri dan Hilirisasi dengan BPI Danantara
  • 3 Pasca Ditegur Oleh Satpol PP Pekanbaru,Sekitar Mesjid Raya An-Nur Bersih Dari Pedagang
  • 4 10 Negara dengan Kualitas Hidup Terbaik di Dunia
  • 5 Buka Pendaftaran Beasiswa , Pemko Pekanbaru Alokasikan Dana 10 M
  • 6 Harga Emas 24 Karat Hari Ini 14 November 2025: Lebih Murah Antam atau Pegadaian?
  • 7 19 Juta Investor Pasar Modal dan 8 Juta Investor Saham Tercapai di Penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2025

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

DentingNews.com ©2021 | All Right Reserved