• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Sosok
  • More
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
5 Manfaat Nanas untuk Wanita, Pengaruhi Aroma Vagina?
Dibaca : 39 Kali
Senator AS Sebut Makan Udang Terkontaminasi dari RI Bikin Jadi 'Alien'
Dibaca : 34 Kali
Prabowo: Tuntutan 17+8 Sebagian Masuk Akal, Sebagian Perlu Perundingan
Dibaca : 34 Kali
Dinas PUPR-PKPP Riau Siapkan Anggaran Rp37 Miliar Perbaiki Ruas Jalan Cerenti-Air Molek
Dibaca : 33 Kali
Sahroni Janji Tak Polisikan Penjarah Usai Sejumlah Barang Kembali
Dibaca : 84 Kali

  • Home
  • Gaya Hidup

Penderita Kanker Darah di RI Meningkat, Mayoritas Idap Leukemia

Redaksi

Sabtu, 17 Mei 2025 21:37:10 WIB
Cetak
Penderita Kanker Darah di RI Meningkat, Mayoritas Idap Leukemia
ilustrasi

PEKANBARU,DENTINGNEWS---Jumlah penderita kanker darah di Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Data Global Cancer Observatory (Globocan) pada 2022 mencatat sebanyak 13.959 kasus baru leukemia.

Angka tersebut membuat leukemia menjadi jenis kanker darah yang paling banyak terdeteksi di tanah air, diikuti dengan multiple myeloma dengan 3.289 kasus, dan limfoma hodgkin dengan 1.294 kasus.

Situasi itu dikonfirmasi Dokter Nadia Ayu Mulansari, spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi onkologi medik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Ia mengungkapkan antrean pasien kanker darah setiap harinya kini makin membludak.

"Pasien kanker darah memang banyak sekali saat ini. Yang paling banyak diderita adalah leukemia, limfoma, dan myeloma (multiple myeloma)," jelas Nadia saat menghadiri Siloam Oncology Summit 2025 di Jakarta, Sabtu (17/5).

Lebih lanjut, Nadia memaparkan karakteristik usia penderita pada ketiga jenis kanker darah ini cukup berbeda.

Pasien multiple myeloma umumnya berusia di atas 50 tahun, dan kondisi ini membuat pengobatan menjadi lebih kompleks karena kerap disertai penyakit penyerta lainnya.

Sedangkan leukemia banyak diderita pasien usia muda, bahkan pada anak-anak. Untuk limfoma, distribusinya lebih merata, sekitar 50 persen pasien berusia muda dan sisanya berusia lanjut.

Sementara untuk pasien kanker darah anak, Nadia mengungkapkan memang jumlahnya juga terus meningkat. Kondisi tersebut tercermin dalam data kanker pada anak.

Berdasarkan data Globocan 2020, tercatat 11.156 kasus kanker pada anak usia 0-19 tahun. Dari jumlah itu, leukemia menempati urutan pertama dengan 3.880 kasus atau sekitar 34,8 persen, diikuti kanker getah bening atau limfoma sebanyak 640 kasus atau 5,7 persen.

Saat angka kasusnya tinggi, angka kesembuhan kanker anak di Indonesia masih sangat rendah. Data WHO pada 2021 menunjukkan bahwa tingkat kesembuhan kanker anak di Indonesia masih di bawah 30 persen.

Salah satu penyebab utamanya adalah keterlambatan diagnosis karena gejala awal yang tidak dikenali, sehingga pasien sering datang dalam kondisi stadium lanjut. Hal ini berdampak pada pengobatan yang tidak optimal dan angka kematian yang tinggi.

"Kadang gejala leukemia pada tidak disadari, karena mirip dengan penyakit biasa. Misalnya mudah lelah, pucat, demam berulang, atau mimisan. Padahal itu bisa jadi tanda awal kanker darah," ungkap Nadia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), saat ini terdapat lebih dari 400.000 orang di dunia yang menderita kanker darah, dan di Indonesia sendiri lebih dari 10 ribu penderita yang sebagian besar adalah anak-anak.

Sementara itu, secara keseluruhan jumlah kasus kanker di Indonesia juga meningkat tajam. Pada 2022, tercatat 408.661 kasus baru kanker dengan angka kematian mencapai 242.099 jiwa.

Situasi tersebut membuat semakin pentingnya deteksi dini, edukasi masyarakat, serta akses pengobatan yang cepat dan merata.

Nadia menekankan bahwa kesadaran masyarakat terhadap gejala awal kanker darah perlu ditingkatkan. Selain itu, akses ke layanan hematologi onkologi juga harus diperluas, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas memadai.

"Kalau bisa dideteksi sejak dini, peluang hidup pasien jauh lebih besar. Tapi kalau datangnya sudah terlambat, tentu tantangannya lebih besar bagi kami tim medis untuk menangani," ujarnya.

(aya/cnnindonesia.com)

 


 Editor : eci

[Ikuti Dentingnews.com


Dentingnews.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Gaya Hidup

5 Manfaat Nanas untuk Wanita, Pengaruhi Aroma Vagina?

Ahad, 07 September 2025 - 21:06:50 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---.

Gaya Hidup

Maskapai Ini Usulkan Larangan Pilot Berjenggot, Apa Alasannya?

Sabtu, 06 September 2025 - 12:51:12 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS-.

Gaya Hidup

Hanya 3 Orang di Dunia Bisa ke Luar Negeri Tanpa Paspor, Siapa Mereka?

Selasa, 02 September 2025 - 21:55:17 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

Gaya Hidup

Ada 6 Tanda Penyakit Ginjal yang Bisa Muncul di Malam Hari, Apa Saja?

Rabu, 13 Agustus 2025 - 21:35:18 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS--.

Gaya Hidup

Orang Tua Liburan, Anak Usia 10 Tahun Ditinggalkan di Bandara

Ahad, 03 Agustus 2025 - 21:41:16 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

Gaya Hidup

Diincar Kolektor Dunia, RI Menyimpan Harta Karun Lebih dari Rp200 T

Sabtu, 19 Juli 2025 - 09:25:43 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
5 Manfaat Nanas untuk Wanita, Pengaruhi Aroma Vagina?
07 September 2025
Senator AS Sebut Makan Udang Terkontaminasi dari RI Bikin Jadi 'Alien'
07 September 2025
Prabowo: Tuntutan 17+8 Sebagian Masuk Akal, Sebagian Perlu Perundingan
07 September 2025
Dinas PUPR-PKPP Riau Siapkan Anggaran Rp37 Miliar Perbaiki Ruas Jalan Cerenti-Air Molek
07 September 2025
Sahroni Janji Tak Polisikan Penjarah Usai Sejumlah Barang Kembali
06 September 2025
Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR: Paling Tinggi Rp3,6 Juta
06 September 2025
Maskapai Ini Usulkan Larangan Pilot Berjenggot, Apa Alasannya?
06 September 2025
Harga Emas Antam 6 September 2025 Cetak Rekor Termahal
06 September 2025
Tim Gabungan Kuansing Bergerak Cepat, Tertibkan Penambangan Emas Ilegal
05 September 2025
Tim Pansel Sekda Kab. Siak Umumkan Hasil Seleksi Penulisan Makalah, Mahadar mendapatkan skor Tertinggi.
05 September 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Tekat Tiga Dara, Konsisten Lestarikan Kerajinan Khas Melayu
  • 2 Lontong Malam Kedai Botan, Rekomendasi Tempat Kuliner Malam di Pekanbaru
  • 3 Karhutla Rohil Padam, Helikopter Water Bombing Dikerahkan untuk Pendinginan
  • 4 Direksi dan Komisaris PT Samudera Siak Diganti Dalam RUPS Sirkuler
  • 5 Ipda Donald Gugur Saat Bertugas Padamkan Karhutla di Rohil
  • 6 Fariz RM Dituntut 6 Tahun Penjara Kasus Narkoba
  • 7 Ribuan Dosen ASN PPPK Tuntut Kesetaraan Karier

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

DentingNews.com ©2021 | All Right Reserved