• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Sosok
  • More
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
Dishub Pekanbaru Pasang 100 Titik PJU di Jembatan Siak IV
Dibaca : 39 Kali
Sekda Riau Instruksikan Posko Bencana Aktif 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem
Dibaca : 41 Kali
Pemprov Riau Kirim Bantuan Tahap II Untuk Korban Bencana di Sumut dan Aceh
Dibaca : 43 Kali
Program Bebas Denda Pajak Berakhir, Pemprov Riau Sukses Gaet 317 Ribu Kendaraan
Dibaca : 41 Kali
Simpati Bencana Sumatera, Bupati Rohil Minta Perayaan Tahun Baru Tak Berlebihan
Dibaca : 33 Kali

  • Home
  • Daerah
  • Pekanbaru

Gajah Umur 4 Bulan Ditemukan Mati di Kabupaten Bengkalis

Redaksi

Selasa, 12 Agustus 2025 19:00:00 WIB
Cetak
Gajah Umur 4 Bulan Ditemukan Mati di Kabupaten Bengkalis
Seekor bayi gajah Sumatera bernama Yuni, menghembuskan napas terakhirnya di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Bengkalis, Riau. (Foto dok BBKSDA Riau)

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Kabar duka menyelimuti peringatan Hari Gajah Sedunia, Selasa (12/8/2025), seekor bayi gajah Sumatera bernama Yuni, menghembuskan napas terakhirnya di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Bengkalis, Riau. Kepergian gajah imut berusia 4 bulan ini meninggalkan kisah pilu.

Kisah Yuni dimulai pada Minggu (10/3/2025), saat ia ditemukan sendirian di permukiman warga di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau. Penemuan ini segera menarik perhatian, dan warga berbondong-bondong datang melihatnya.

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan Yuni yang mungil dikerumuni oleh orang-orang. Lokasinya di area perkebunan sawit.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono, menjelaskan bahwa Yuni diduga kuat terpisah dari induk atau kelompoknya. Petugas Wildlife Rescue Unit (WRU) segera mengevakuasi Yuni dan mencoba mempertemukannya kembali dengan induknya, namun upaya itu gagal.

Setelah evakuasi, Yuni ditempatkan sementara di PLG Minas. Di sana, tim medis berusaha keras memberinya susu formula. Namun, bayi gajah itu menolak. 

"Selama tiga hari di PLG Minas, Yuni menolak menyusu susu formula. Tim medis lalu mencoba memperkenalkannya kepada induk gajah lain di lokasi tersebut, tetapi tetap ditolak," ungkap Supartono, Selasa (12/8).

Melihat kondisi tersebut, Yuni kemudian dipindahkan ke PLG Sebanga, Kabupaten Bengkalis. Keputusan ini diambil dengan harapan Yuni bisa mendapatkan anak asuh dari induk gajah yang baru melahirkan. Namun, lagi-lagi, nasib buruk menimpanya.

Untuk mengatasi penolakan dan memastikan Yuni mendapatkan perawatan terbaik, ia ditempatkan di kandang khusus. Yuni yang dikenal hiperaktif berada di bawah pengawasan ketat satu dokter hewan dan tiga mahout (pawang gajah). Mereka berupaya semaksimal mungkin memberikan kasih sayang dan perawatan yang dibutuhkan.

Namun, takdir berkata lain. Pada Jumat (8/4), kondisi Yuni mulai menurun. Tim medis segera bergerak cepat, memberikan air gula dan elektrolit untuk memulihkan tenaganya. Kondisi Yuni sempat membaik, memberikan secercah harapan bagi para perawatnya.

Sayangnya, pada sore hari 10 April, kesehatan Yuni kembali memburuk secara drastis. "Meski telah diberikan infus dan perawatan intensif, Yuni menghembuskan napas terakhirnya pada 11 April 2025 sekitar pukul 05.00 WIB," jelas Supartono.

Untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, tim medis melakukan nekropsi. Hasil nekropsi awal menunjukkan adanya peradangan pada lambung dan usus. Sampel organ penting kemudian dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lanjutan. Salah satu dugaan adalah infeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV), namun hasilnya negatif.

"Pemeriksaan histopatologi di Institut Pertanian Bogor mengungkap tiga penyebab utama kematian Yuni," papar Supartono.

Pertama, pneumonia dan perdarahan paru-paru yang memicu kegagalan pernapasan. Kedua, gastroenteritis yang menyebabkan dehidrasi, malnutrisi, ketidakseimbangan elektrolit, dan syok hipovolemik. Lalu, yang paling krusial, stres berat akibat terpisah dari induk dan kelompoknya, yang melemahkan sistem imun dan membuatnya rentan terhadap infeksi.

Supartono menambahkan bahwa BBKSDA Riau akan terus berupaya memperkuat pencegahan kematian anak gajah Sumatera. Kepergian Yuni menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya perlindungan dan perawatan intensif terhadap gajah yang terlantar.

"Kami akan meningkatkan pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian nutrisi memadai, serta perawatan intensif bagi satwa yang membutuhkan," tegasnya. (aya/MCR)


 Editor : eci

[Ikuti Dentingnews.com


Dentingnews.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Daerah

Dishub Pekanbaru Pasang 100 Titik PJU di Jembatan Siak IV

Kamis, 18 Desember 2025 - 18:30:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Dinas Perhubungan (Dishub).

Daerah

Sekda Riau Instruksikan Posko Bencana Aktif 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem

Kamis, 18 Desember 2025 - 17:30:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Sekretaris Daerah Provinsi.

Daerah

Pemprov Riau Kirim Bantuan Tahap II Untuk Korban Bencana di Sumut dan Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:00:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS--- Pemerintah Provinsi Riau me.

Daerah

Siak Banjir, Bupati Afni Kerahkan Pejabat Turun Lapangan: Rakyat Harus Dibersamai

Kamis, 18 Desember 2025 - 08:00:00 WIB

SIAK,DENTINGNEWS----- Hujan lebat yang mengguyur Kab.

Daerah

Kondisi Waduk PLTA Koto Panjang Masih Aman Terkendali

Kamis, 18 Desember 2025 - 09:00:00 WIB

KAMPAR,DENTINGNEWS--- Debit air yang masuk ke Waduk .

Daerah

Simpati Bencana Sumatera, Bupati Rohil Minta Perayaan Tahun Baru Tak Berlebihan

Kamis, 18 Desember 2025 - 10:00:00 WIB

BAGANSIAPIAPI ,DENTINGNEWS----Menje.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Dishub Pekanbaru Pasang 100 Titik PJU di Jembatan Siak IV
18 Desember 2025
Sekda Riau Instruksikan Posko Bencana Aktif 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem
18 Desember 2025
Pemprov Riau Kirim Bantuan Tahap II Untuk Korban Bencana di Sumut dan Aceh
18 Desember 2025
Program Bebas Denda Pajak Berakhir, Pemprov Riau Sukses Gaet 317 Ribu Kendaraan
18 Desember 2025
Simpati Bencana Sumatera, Bupati Rohil Minta Perayaan Tahun Baru Tak Berlebihan
18 Desember 2025
PT BSP Dorong Prestasi Pelajar Siak, Enam Siswa SMA Negeri 2 Dayun Ikuti Program AFS Global STEM
18 Desember 2025
Kondisi Waduk PLTA Koto Panjang Masih Aman Terkendali
18 Desember 2025
Siak Banjir, Bupati Afni Kerahkan Pejabat Turun Lapangan: Rakyat Harus Dibersamai
18 Desember 2025
Korban Banjir Sumatra 17 Desember: 1.059 Meninggal, 588.226 Mengungsi
17 Desember 2025
Keluarga Korban Wafat Banjir Sumatra Bakal Diberi Santunan Rp15 Juta
17 Desember 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Wawako Pekanbaru Launching Sosialisasi Nomor Pengaduan Damkar, Pastikan Penanganan Cepat
  • 2 Bupati Siak Bahas Penguatan Industri dan Hilirisasi dengan BPI Danantara
  • 3 Pasca Ditegur Oleh Satpol PP Pekanbaru,Sekitar Mesjid Raya An-Nur Bersih Dari Pedagang
  • 4 10 Negara dengan Kualitas Hidup Terbaik di Dunia
  • 5 Buka Pendaftaran Beasiswa , Pemko Pekanbaru Alokasikan Dana 10 M
  • 6 Satpol PP Pekanbaru Beri Peringatan Terakhir Untuk Pedagang Sekitar Mesjid Raya An-Nur
  • 7 Harga Emas 24 Karat Hari Ini 14 November 2025: Lebih Murah Antam atau Pegadaian?

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

DentingNews.com ©2021 | All Right Reserved