• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Sosok
  • More
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
Menteri Haji dan Umrah Gus Irfan Punya Harta Rp16 Miliar
Dibaca : 25 Kali
10 Penyakit yang Bisa Dilihat dari Mata, Waspadai Gejalanya
Dibaca : 29 Kali
Daftar Lengkap Reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid I
Dibaca : 26 Kali
Jaga Kondusifitas Daerah, Sekda Riau Minta Penyampaian Aspirasi Tidak Anarkis
Dibaca : 22 Kali
Harga Emas Antam Hari Ini 8 September 2025 Stabil
Dibaca : 23 Kali

  • Home
  • Daerah
  • Pekanbaru

Gajah Umur 4 Bulan Ditemukan Mati di Kabupaten Bengkalis

Redaksi

Selasa, 12 Agustus 2025 19:00:00 WIB
Cetak
Gajah Umur 4 Bulan Ditemukan Mati di Kabupaten Bengkalis
Seekor bayi gajah Sumatera bernama Yuni, menghembuskan napas terakhirnya di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Bengkalis, Riau. (Foto dok BBKSDA Riau)

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Kabar duka menyelimuti peringatan Hari Gajah Sedunia, Selasa (12/8/2025), seekor bayi gajah Sumatera bernama Yuni, menghembuskan napas terakhirnya di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Bengkalis, Riau. Kepergian gajah imut berusia 4 bulan ini meninggalkan kisah pilu.

Kisah Yuni dimulai pada Minggu (10/3/2025), saat ia ditemukan sendirian di permukiman warga di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau. Penemuan ini segera menarik perhatian, dan warga berbondong-bondong datang melihatnya.

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan Yuni yang mungil dikerumuni oleh orang-orang. Lokasinya di area perkebunan sawit.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono, menjelaskan bahwa Yuni diduga kuat terpisah dari induk atau kelompoknya. Petugas Wildlife Rescue Unit (WRU) segera mengevakuasi Yuni dan mencoba mempertemukannya kembali dengan induknya, namun upaya itu gagal.

Setelah evakuasi, Yuni ditempatkan sementara di PLG Minas. Di sana, tim medis berusaha keras memberinya susu formula. Namun, bayi gajah itu menolak. 

"Selama tiga hari di PLG Minas, Yuni menolak menyusu susu formula. Tim medis lalu mencoba memperkenalkannya kepada induk gajah lain di lokasi tersebut, tetapi tetap ditolak," ungkap Supartono, Selasa (12/8).

Melihat kondisi tersebut, Yuni kemudian dipindahkan ke PLG Sebanga, Kabupaten Bengkalis. Keputusan ini diambil dengan harapan Yuni bisa mendapatkan anak asuh dari induk gajah yang baru melahirkan. Namun, lagi-lagi, nasib buruk menimpanya.

Untuk mengatasi penolakan dan memastikan Yuni mendapatkan perawatan terbaik, ia ditempatkan di kandang khusus. Yuni yang dikenal hiperaktif berada di bawah pengawasan ketat satu dokter hewan dan tiga mahout (pawang gajah). Mereka berupaya semaksimal mungkin memberikan kasih sayang dan perawatan yang dibutuhkan.

Namun, takdir berkata lain. Pada Jumat (8/4), kondisi Yuni mulai menurun. Tim medis segera bergerak cepat, memberikan air gula dan elektrolit untuk memulihkan tenaganya. Kondisi Yuni sempat membaik, memberikan secercah harapan bagi para perawatnya.

Sayangnya, pada sore hari 10 April, kesehatan Yuni kembali memburuk secara drastis. "Meski telah diberikan infus dan perawatan intensif, Yuni menghembuskan napas terakhirnya pada 11 April 2025 sekitar pukul 05.00 WIB," jelas Supartono.

Untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, tim medis melakukan nekropsi. Hasil nekropsi awal menunjukkan adanya peradangan pada lambung dan usus. Sampel organ penting kemudian dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lanjutan. Salah satu dugaan adalah infeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV), namun hasilnya negatif.

"Pemeriksaan histopatologi di Institut Pertanian Bogor mengungkap tiga penyebab utama kematian Yuni," papar Supartono.

Pertama, pneumonia dan perdarahan paru-paru yang memicu kegagalan pernapasan. Kedua, gastroenteritis yang menyebabkan dehidrasi, malnutrisi, ketidakseimbangan elektrolit, dan syok hipovolemik. Lalu, yang paling krusial, stres berat akibat terpisah dari induk dan kelompoknya, yang melemahkan sistem imun dan membuatnya rentan terhadap infeksi.

Supartono menambahkan bahwa BBKSDA Riau akan terus berupaya memperkuat pencegahan kematian anak gajah Sumatera. Kepergian Yuni menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya perlindungan dan perawatan intensif terhadap gajah yang terlantar.

"Kami akan meningkatkan pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian nutrisi memadai, serta perawatan intensif bagi satwa yang membutuhkan," tegasnya. (aya/MCR)


 Editor : eci

[Ikuti Dentingnews.com


Dentingnews.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Daerah

Jaga Kondusifitas Daerah, Sekda Riau Minta Penyampaian Aspirasi Tidak Anarkis

Senin, 08 September 2025 - 14:00:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS----Dalam upaya menjaga kondusi.

Daerah

Dinas PUPR-PKPP Riau Siapkan Anggaran Rp37 Miliar Perbaiki Ruas Jalan Cerenti-Air Molek

Ahad, 07 September 2025 - 20:42:22 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Pemerintah Provinsi (Pempr.

Daerah

Libur Panjang, Polisi Pastikan Arus Lalu Lintas Aman dan Lancar di Riau

Jumat, 05 September 2025 - 21:00:00 WIB

KAMPAR,DENTINGNEWS---- Polda Riau menaruh perhatian .

Daerah

Tim Gabungan Kuansing Bergerak Cepat, Tertibkan Penambangan Emas Ilegal

Jumat, 05 September 2025 - 22:00:00 WIB

KUANSING,DENTINGNEWS----Tim gabungan Polres Kuantan .

Daerah

Tim Pansel Sekda Kab. Siak Umumkan Hasil Seleksi Penulisan Makalah, Mahadar mendapatkan skor Tertinggi.

Jumat, 05 September 2025 - 22:00:00 WIB

SIAK,DENTINGNEWS----- Empat Pelamar Calon Sekertaris.

Daerah

PT Bumi Siak Pusako Lakukan Restrukturisasi Dewan Direksi dan Komisaris melalui RUPS-LB

Kamis, 04 September 2025 - 20:00:00 WIB

SIAK,DENTINGNEWS---- Rapat Umum Pemegang Saham Luar .

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Menteri Haji dan Umrah Gus Irfan Punya Harta Rp16 Miliar
08 September 2025
10 Penyakit yang Bisa Dilihat dari Mata, Waspadai Gejalanya
08 September 2025
Daftar Lengkap Reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid I
08 September 2025
Jaga Kondusifitas Daerah, Sekda Riau Minta Penyampaian Aspirasi Tidak Anarkis
08 September 2025
Harga Emas Antam Hari Ini 8 September 2025 Stabil
08 September 2025
5 Manfaat Nanas untuk Wanita, Pengaruhi Aroma Vagina?
07 September 2025
Senator AS Sebut Makan Udang Terkontaminasi dari RI Bikin Jadi 'Alien'
07 September 2025
Prabowo: Tuntutan 17+8 Sebagian Masuk Akal, Sebagian Perlu Perundingan
07 September 2025
Dinas PUPR-PKPP Riau Siapkan Anggaran Rp37 Miliar Perbaiki Ruas Jalan Cerenti-Air Molek
07 September 2025
Sahroni Janji Tak Polisikan Penjarah Usai Sejumlah Barang Kembali
06 September 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Tekat Tiga Dara, Konsisten Lestarikan Kerajinan Khas Melayu
  • 2 Lontong Malam Kedai Botan, Rekomendasi Tempat Kuliner Malam di Pekanbaru
  • 3 Karhutla Rohil Padam, Helikopter Water Bombing Dikerahkan untuk Pendinginan
  • 4 Direksi dan Komisaris PT Samudera Siak Diganti Dalam RUPS Sirkuler
  • 5 Ipda Donald Gugur Saat Bertugas Padamkan Karhutla di Rohil
  • 6 Fariz RM Dituntut 6 Tahun Penjara Kasus Narkoba
  • 7 Ribuan Dosen ASN PPPK Tuntut Kesetaraan Karier

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

DentingNews.com ©2021 | All Right Reserved