Pasien Cuci Darah di Indonesia Meningkat, Capai 134 Ribu di 2024
Sudah 81,6 Persen Jemaah Haji Riau Lunasi BPIH
Singapura Dakwa WNI Pamer Kelamin di Pesawat, Pelaku Ngaku Bersalah
Walikota Pekanbaru Pantau Harga Bahan Pokok di Pasar Cik Puan
Banjir Pelalawan Semakin Parah
7 Alasan Wanita Susah 'Basah', Bukan Cuma Salah Foreplay

PEKANBARU, Dentingnews.com-Beberapa wanita memiliki vagina yang kering. Ada beberapa hal yang menyebabkan kering pada vagina.
Keringnya vagina membuat sejumlah perempuan harus menggunakan pelumas saat berhubungan seks. Selain itu, perempuan juga harus melalui foreplay yang menyenangkan.
Akan tetapi, rupanya foreplay yang tidak cukup bukan satu-satunya penyebab. Kondisi vagina kering atau susah terlubrikasi sempurna bisa disebabkan oleh beberapa alasan.
Berikut beberapa alasan vagina selalu kering, mengutip berbagai sumber.
1. Secara alami produksi lubrikan sedikit
Ahli ginekologi, Jessica Shepherd mengungkapkan, tiap orang menghasilkan lubrikan alami secara berbeda. Ada yang banyak, ada pula yang sedikit.
"Ada sebagian perempuan yang produksi lubrikannya rendah, sedang, dan berlebih," kata Sheperd, mengutip dari Women's Health Magazine.
2. Infeksi jamur
Dalam kondisi tertentu, vagina yang susah 'basah' bisa terjadi akibat infeksi jamur. Menurut ahli ginekologi Raquel Dardik, infeksi jamur mengganggu keseimbangan flora alami vagina sehingga mengakibatkan kekeringan.
"Beberapa perempuan melakukan hubungan seks selama mereka mengalami infeksi jamur, sehingga meningkatkan iritasi yang dirasakan," jelas Raquel, mengutip dari Glamour.
Menurutnya, tingkat iritasi akan berbeda pada tiap perempuan. Namun yang pasti, hubungan seks bakal memperparah gejala dan menimbulkan ketidaknyamanan.
3. Masih dalam masa menyusui
Ibu menyusui mungkin mengalami masalah serupa, yakni vagina kering. Ahli ginekologi, Mary Jane Minkin mengatakan, ibu menyusui memiliki kadar estrogen rendah.
"Estrogen akan mengakibatkan kelembapan vagina dan meningkatkan aliran darah ke panggul. Makin banyak aliran darah ke panggul, makin bagus kelembapannya," jelasnya.
4. Jelang menopause atau sudah masuk menopause
Pada usia pertengahan 30 hingga 40 awal, perempuan mengalami perubahan secara fisik. Ada perubahan siklus haid, dan ovarium yang memproduksi lebih sedikit estrogen. Akibatnya, jaringan vagina menjadi lebih tipis dan kering. Momen ini biasa disebut perimenopause.
Kemudian saat menopause, estrogen makin menipis dan lubrikan alami vagina juga semakin sedikit.
5. Stres
Tak hanya soal kondisi fisik, kondisi psikis perempuan pun menentukan lubrikasi. Seksolog Barbara Winter mengungkapkan perempuan bisa kesulitan 'basah' karena dirinya tak sepenuhnya hadir di ranjang.
"Perempuan perlu 'memindahkan gir' sehingga menyediakan ruang seksual terbuka," jelasnya.
Beban pekerjaan, rasa insecure kondisi tubuh, masalah keuangan atau rumah tangga bisa mengganggu sesi bercinta. Daripada menjadikan seks sebagai pengalihan stres, lebih baik redakan stres terlebih dahulu sehingga lubrikasi bisa maksimal.
6. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok juga bisa mengacaukan kehidupan 'ranjang' Anda. Ahli ginekologi Monica Grover menjelaskan, perokok memiliki tingkat menopause dini yang lebih tinggi daripada nonperokok.
Dalam sebuah studi pada 2015 di Korea, perokok mencapai menopause lebih awal. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh senyawa alkaloid, seperti nikotin pada rokok, mencegah produksi estrogen.
7. Jelang haid
Saat vagina susah basah, mungkin Anda perlu mengecek periode haid. Lubrikasi berhubungan dengan siklus haid. Setelah ovulasi dan sebelum haid, vagina akan cenderung kering.
"Tingkat estrogen dan progesteron rendah saat Anda mulai haid dan akibatnya, kekeringan pada vagina terjadi," kata ahli kesehatan perempuan, Jennifer Wider.(eci)
Pasien Cuci Darah di Indonesia Meningkat, Capai 134 Ribu di 2024
PEKANBARU,DENTINGNEWS----Jumlah pasien yang m.
Studi Temukan Kualitas Sperma Jadi Rahasia Panjang Umur
PEKANBARU,DENTINGNEWS----Studi terbaru menemu.