• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Sosok
  • More
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
Program Bebas Denda Pajak Berakhir, Pemprov Riau Sukses Gaet 317 Ribu Kendaraan
Dibaca : 18 Kali
Simpati Bencana Sumatera, Bupati Rohil Minta Perayaan Tahun Baru Tak Berlebihan
Dibaca : 12 Kali
PT BSP Dorong Prestasi Pelajar Siak, Enam Siswa SMA Negeri 2 Dayun Ikuti Program AFS Global STEM
Dibaca : 12 Kali
Kondisi Waduk PLTA Koto Panjang Masih Aman Terkendali
Dibaca : 13 Kali
Siak Banjir, Bupati Afni Kerahkan Pejabat Turun Lapangan: Rakyat Harus Dibersamai
Dibaca : 12 Kali

  • Home
  • Nasional

Balasan PDIP Usai HP Hasto Disita: Gugat KPK hingga Mega Cari AKBP Rossa

Redaksi

Sabtu, 06 Juli 2024 11:06:58 WIB
Cetak
Balasan PDIP Usai HP Hasto Disita: Gugat KPK hingga Mega Cari AKBP Rossa
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

JAKARTA,DENTINGNEWS----Hubungan PDIP dan KPK kini makin memanas. Kondisi ini dipicu penyitaan ponsel milik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK.

Dirangkum detikcom, Sabtu (6/7/2024), tim penyidik KPK menyita ponsel dan buku catatan Hasto saat Sekjen PDIP itu diperiksa sebagai saksi kasus Harun Masiku pada Senin (10/6). KPK juga menyita ponsel milik staf Hasto bernama Kusnadi.

Penyitaan itu membuat PDIP meradang. PDIP menuding langkah yang diambil KPK itu cacat hukum. Sejumlah upaya hukum ditempuh mulai dari pelaporan di Dewas KPK hingga terbaru, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, turut angkat bicara terkait proses hukum yang melibatkan Sekjen partainya tersebut di KPK.


PDIP Lapor ke Dewas KPK-Gugat ke PN

Tim hukum dari staf Hasto Kristiyanto, Kusnadi, melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK. Laporan itu buntut ponsel miliknya dan Hasto disita oleh KPK. Laporan tersebut dilayangkan pada Selasa (11/6), atau tepat sehari setelah KPK melakukan penyitaan.

Pengacara Kusnadi, Ronny Talapessy, mengatakan pihaknya melaporkan ke Dewas KPK karena menilai penyitaan yang dilakukan penyidik KPK tidak benar. Dia mengatakan laporan itu disampaikan karena HP Hasto disita dari tangan Kusnadi.

"Hari ini kita atas nama Pak Kusnadi melaporkan, karena beliau yang mengalami secara langsung, dugaan perbuatan yang dilakukan oleh penyidik, memaksa, melakukan penggeledahan, penyitaan," ungkapnya di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Selasa (11/6).

Di awal bulan ini tim hukum PDIP kembali mengambil langkah hukum terhadap KPK. PDIP menggugat penyidik KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas penyitaan buku catatan milik Hasto. PDIP menyebut catatan tersebut merupakan buku partai yang tidak ada kaitan dengan proses hukum kasus Harun Masiku.

"Di sini kita menggugat AKBP Rossa Purbo Bekti dan kawan-kawannya. Dan juga kita gugatan ini gugatan perbuatan melawan hukum," kata Ronny Talapessy di PN Jakarta Selatan, Senin (1/7).

"Kami melihat bahwa perbuatan melawan hukum ini terlihat secara jelas. Proses dari pengambilan perampasan buku dan handphone tidak sesuai dengan KUHAP dan aturan main," ungkapnya.

Ronny mengatakan buku partai yang disita KPK memuat strategi PDI Perjuangan dalam Pilkada 2024. Selain itu, buku partai tersebut berkaitan dengan marwah dan kedaulatan partai sehingga pihaknya keberatan jika barang-barang tersebut ikut disita KPK.

"Buku partai yang dirampas itu terkait dengan strategi politik dari PDI Perjuangan terkait dengan pemenangan Pilkada yang akan datang, dan juga terkait dengan marwah partai kedaulatan partai di mana kami keberatan ketika buku tersebut ikut diambil," jelasnya.

Dua langkah hukum yang ditempuh oleh PDIP juga telah ditanggapi oleh KPK. Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika mengatakan pihaknya menyakini penyidik profesional dalam melakukan penyitaan.

"Kami meyakini penyidik kami profesional dalam bertugas," kata Tessa saat dihubungi, Senin (1/7).


Megawati Minta Ketemu Penyidik KPK yang Sita Hasto

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga buka suara terkait penyitaan ponsel milik Hasto. Dalam pidato di acara Sekolah Partai PDIP, Megawati juga menyinggung pemeriksaan Hasto Kristiyanto di KPK.
Megawati awalnya mengungkit percakapannya dengan Hasto sebelum sang sekjen partai dipanggil untuk diperiksa. Megawati juga menanyakan siapa yang memeriksa Hasto sebelum menyebut nama AKBP Rossa.

"Saya bilang sama si Hasto, 'Lo berani dateng nggak, To? Masak kalah sama aku. Aku aja dateng sampai 3 kali, lho, To', ku bilang. 'Yo dateng lo, ini, Bu'. Terus sopo si sing manggilin kamu? Tanyain namanya, gitu kan. Namanya Rossa. Tulis tuh, kamu (wartawan). Ibu bilang yang manggil Pak Hasto namanya Rossa. Nah, kalo lo berani nulis tuh, gua angkat tangan deh sama wartawan. Enak aja emangnya siapa die? Betul nggak? Loh iya, orang dia manusia juga. Gile," kata Megawati, Jumat (5/7).

Megawati kemudian menanyakan kepada peserta acara apakah akan datang bersama dirinya dan juga ahli hukum. Para peserta menyahut dengan kata 'ikut'.

"Nanti pasti pulang ini, kalau udah kedengaran ini berita, wuah, bla bla bla, he-he-he.... Ah, gua panggilin seluruh ahli hukum. Mau dateng semua nggak ikut saya? Ayo?" kata Megawati.

Megawati menyebut koruptor saat ini terkesan didiamkan aparat. Megawati kemudian menyinggung nama Kusnadi, staf Hasto Kristiyanto. Untuk diketahui, penyidik KPK menyita handphone Hasto dari Kusnadi.

"Lah iya, lho, enak aja. Yang korupsi dideimin terus orang yang ini... gile, Kusnadi iku sopo? Pangkate opo? Jangan ketawa. Berani nggak kamu nulis? Saya tantang loh kamu wartawan, gile, kalau nggak berani nulis. Pasti nggak berani nulis, apalagi redaksinya. Mana, mana, angkat tangan Kompas, hayo. Atau ini sopo, Pak Hary Tanoe... MNC, angkat tangan. Nah, Gile," ujar Megawati.

Megawati menegaskan dirinya berani dan meminta Rossa menghadapinya. Megawati mengungkit jasa dirinya mendirikan KPK.

"Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lha iya lha, gile, orang yang bikin KPK itu saya lho, kok nggak diaku lho yo. Sopo. Gile. Aku bilang, orang kayak dia aja kok kayak yang pangkatnya opo. Pangkat e opo yo?" kata Megawati dijawab 'AKBP' oleh beberapa peserta acara.

"Opo iku? kata Megawati memastikan pangkat Rossa dan dijawab 'Letkol' oleh peserta sebagai persamaan pangkat.

"Letkol? Baru Letkol aja belum jenderal lo. Saya panglima tertinggi lo. Yang misahin polisi ya saya lo, gile. Gimana sih," imbuh Megawati.  (aya/detik)

 


 Editor : eci

[Ikuti Dentingnews.com


Dentingnews.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Nasional

Korban Banjir Sumatra 17 Desember: 1.059 Meninggal, 588.226 Mengungsi

Rabu, 17 Desember 2025 - 21:01:07 WIB

JAKARTA,DENTINGNEWS-.

Nasional

Keluarga Korban Wafat Banjir Sumatra Bakal Diberi Santunan Rp15 Juta

Rabu, 17 Desember 2025 - 20:56:48 WIB

JAKARTA,DENTINGNEWS-.

Nasional

Paspor Indonesia Masih Kalah Sakti Dibanding Brunei dan Timor Leste

Rabu, 17 Desember 2025 - 11:00:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS--.

Nasional

Aceh Resmi Surati 2 Lembaga PBB Minta Bantuan Usai Banjir

Ahad, 14 Desember 2025 - 18:01:29 WIB

JAKARTA,DENTINGNEWS.

Nasional

Jamkrindo Perkuat Ekosistem Pelatihan Pidana Kerja Sosial di Lampung

Kamis, 11 Desember 2025 - 13:21:12 WIB

LAMPUNG, DENTINGNEWS---- PT Jaminan Kredit Indonesia (PT Jamkrindo), .

Nasional

Update Korban Banjir dan Longsor Sumatra: 969 Meninggal, 262 Hilang

Rabu, 10 Desember 2025 - 11:00:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Program Bebas Denda Pajak Berakhir, Pemprov Riau Sukses Gaet 317 Ribu Kendaraan
18 Desember 2025
Simpati Bencana Sumatera, Bupati Rohil Minta Perayaan Tahun Baru Tak Berlebihan
18 Desember 2025
PT BSP Dorong Prestasi Pelajar Siak, Enam Siswa SMA Negeri 2 Dayun Ikuti Program AFS Global STEM
18 Desember 2025
Kondisi Waduk PLTA Koto Panjang Masih Aman Terkendali
18 Desember 2025
Siak Banjir, Bupati Afni Kerahkan Pejabat Turun Lapangan: Rakyat Harus Dibersamai
18 Desember 2025
Korban Banjir Sumatra 17 Desember: 1.059 Meninggal, 588.226 Mengungsi
17 Desember 2025
Keluarga Korban Wafat Banjir Sumatra Bakal Diberi Santunan Rp15 Juta
17 Desember 2025
Kunjungi Gudang Bulog, Pemko Pekanbaru Siaga Hadapi Kemungkinan Bencana Hidrometeorologi
17 Desember 2025
Jelang Nataru, Pemko Pekanbaru Awasi Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional
17 Desember 2025
BBPOM Pekanbaru Temukan Puluhan Produk Pangan Bermasalah di Pasar Bawah
17 Desember 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Wawako Pekanbaru Launching Sosialisasi Nomor Pengaduan Damkar, Pastikan Penanganan Cepat
  • 2 Bupati Siak Bahas Penguatan Industri dan Hilirisasi dengan BPI Danantara
  • 3 Pasca Ditegur Oleh Satpol PP Pekanbaru,Sekitar Mesjid Raya An-Nur Bersih Dari Pedagang
  • 4 10 Negara dengan Kualitas Hidup Terbaik di Dunia
  • 5 Buka Pendaftaran Beasiswa , Pemko Pekanbaru Alokasikan Dana 10 M
  • 6 Satpol PP Pekanbaru Beri Peringatan Terakhir Untuk Pedagang Sekitar Mesjid Raya An-Nur
  • 7 Harga Emas 24 Karat Hari Ini 14 November 2025: Lebih Murah Antam atau Pegadaian?

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

DentingNews.com ©2021 | All Right Reserved