• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Sosok
  • More
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
Bupati Afni Suarakan Hak Asasi Rakyat Siak di Hadapan Menteri HAM
Dibaca : 32 Kali
Aceh Resmi Surati 2 Lembaga PBB Minta Bantuan Usai Banjir
Dibaca : 60 Kali
Bawaslu Riau Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik
Dibaca : 26 Kali
PUPR Riau Turunkan Alat Berat Tangani Longsor di Jalan Ujung Batu-Rokan Batas Sumbar
Dibaca : 26 Kali
Hadapi Libur Nataru, BPJN Riau Gesa Perbaikan Ruas Jalan Lintas
Dibaca : 26 Kali

  • Home
  • Dunia

Pemerintah AS Pertimbangkan Tolak Visa Turis yang Obesitas

Redaksi

Kamis, 13 November 2025 16:15:41 WIB
Cetak
Pemerintah AS Pertimbangkan Tolak Visa Turis yang Obesitas
ilustrasi

PEKANBARU,DENTINGNEWS----Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menerima instruksi untuk mempertimbangkan penolakan visa bagi turis asing yang menderita masalah kesehatan kronis, termasuk obesitas.
Kebijakan ini diambil berdasarkan kekhawatiran bahwa turis dengan penyakit tertentu dapat membutuhkan perawatan medis yang mahal dan berpotensi menjadi beban biaya publik negara.

Menurut laporan rahasia Departemen Luar Negeri AS yang ditinjau oleh KFF Health News dan dilansir Fox News, pejabat diminta untuk menilai, "Apakah pemohon (visa) memiliki sumber daya keuangan yang memadai untuk menutupi biaya perawatan tersebut selama seluruh masa hidupnya, yang diharapkan tanpa mencari bantuan tunai publik atau pelembagaan jangka panjang dengan biaya pemerintah."

Penyakit yang menjadi perhatian utama dalam kebijakan baru ini antara lain obesitas, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, kanker, diabetes, penyakit metabolik, penyakit neurologis, dan kondisi kesehatan mental.

Wakil Juru Bicara Utama Departemen Luar Negeri AS, Tommy Pigott, mengonfirmasi arahan ini. Ia menyoroti bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump, yang mengutamakan kepentingan rakyat Amerika, tengah menegakkan kebijakan tersebut.

"Ini termasuk menegakkan kebijakan yang memastikan sistem imigrasi kita tidak menjadi beban bagi pembayar pajak Amerika," kata Pigott.

Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa kemandirian finansial merupakan prinsip dasar kebijakan imigrasi AS selama lebih dari satu abad. Dalam konteks ini, biaya publik yang tidak dapat diterima, termasuk beban biaya kesehatan, telah diatur dalam hukum imigrasi AS.

Arahan ini, yang menghidupkan kembali ketentuan undang-undang imigrasi era Donald Trump, meminta petugas konsuler untuk memeriksa setiap wisatawan secara menyeluruh sebelum menerbitkan visa.

Lora Ries, Direktur Pusat Keamanan Perbatasan dan Imigrasi Heritage Foundation, menjelaskan bahwa pemohon visa dapat ditolak jika mereka dianggap cenderung menjadi tanggungan publik di bawah undang-undang yang berlaku.

"Jika seorang pemohon tidak diasuransikan dan tidak dapat menunjukkan bahwa mereka dapat menutupi potensi biaya medis, seperti yang terkait dengan kondisi kronis, itu dapat menunjukkan risiko tinggi menjadi tanggung jawab publik dan membuat mereka kandidat kuat untuk penolakan visa," terang Ries kepada Fox News.

Hal ini menjadi isu penting mengingat data tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar satu dari lima orang dewasa imigran di AS secara sah tidak memiliki asuransi kesehatan, dan AS tidak memiliki mandat asuransi federal untuk pemegang visa kerja tertentu seperti H-1B.

Menanggapi ide ini, dokter analis medis senior Marc Siegel berpendapat bahwa kondisi kronis seperti obesitas, jantung, dan diabetes berpotensi menimbulkan lonjakan biaya tak terduga.

"Solusinya mungkin bukan larangan, tetapi nasihat pengawasan atau dokumentasi lebih lanjut untuk menghindari kelebihan biaya. Dengan kata lain, obesitas adalah sinyal untuk peningkatan risiko, tapi itu tidak berarti mereka ada di sana dalam setiap kasus," pungkas Siegel.

 
 


Sumber : https://www.cnnindonesia. /  Editor : eci

[Ikuti Dentingnews.com


Dentingnews.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Dunia

Terowongan Bawah Laut Terpanjang di Dunia, Ada di Kedalaman 392 Meter

Sabtu, 06 Desember 2025 - 16:46:48 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

Dunia

Trump Setop Aplikasi Imigrasi Warga dari 19 Negara, RI Termasuk?

Sabtu, 06 Desember 2025 - 07:48:08 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

Dunia

Mesir Bangun Proyek di Gunung Tempat Tuhan Diyakini Bicara ke Musa

Kamis, 04 Desember 2025 - 11:34:02 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

Dunia

Nenek 80 Tahun Tewas Usai Ditinggal Kapal Pesiar di Pulau Terpencil

Kamis, 30 Oktober 2025 - 20:50:17 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS--.

Dunia

Kota Paling Berhantu di AS, Angker dan Diklaim Jadi 'Raja Halloween'

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:10:44 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS-----Sejumlah lokasi di&.

Dunia

Hotel Ini Gelar Pesta Gratis jika Tamunya Terbukti Hamil Usai Menginap

Senin, 13 Oktober 2025 - 17:53:31 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Bupati Afni Suarakan Hak Asasi Rakyat Siak di Hadapan Menteri HAM
14 Desember 2025
Aceh Resmi Surati 2 Lembaga PBB Minta Bantuan Usai Banjir
14 Desember 2025
Bawaslu Riau Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik
14 Desember 2025
PUPR Riau Turunkan Alat Berat Tangani Longsor di Jalan Ujung Batu-Rokan Batas Sumbar
14 Desember 2025
Hadapi Libur Nataru, BPJN Riau Gesa Perbaikan Ruas Jalan Lintas
14 Desember 2025
Lanud Rsn Kirim 4.229 Kg Bantuan Kemanusiaan ke Aceh
13 Desember 2025
5 Calon PMI Nyaris Diselundupkan Ilegal ke Kamboja Lewat Jalur Laut
13 Desember 2025
Meranti Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Banjir Rob
13 Desember 2025
Harga Emas 24 Karat Hari Ini Sabtu 13 Desember 2025: Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Naik
13 Desember 2025
Debit Waduk Koto Panjang Menurun, Elevasi Masih Terjaga di Level Aman
13 Desember 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Wawako Pekanbaru Launching Sosialisasi Nomor Pengaduan Damkar, Pastikan Penanganan Cepat
  • 2 Bupati Siak Bahas Penguatan Industri dan Hilirisasi dengan BPI Danantara
  • 3 Pasca Ditegur Oleh Satpol PP Pekanbaru,Sekitar Mesjid Raya An-Nur Bersih Dari Pedagang
  • 4 10 Negara dengan Kualitas Hidup Terbaik di Dunia
  • 5 Buka Pendaftaran Beasiswa , Pemko Pekanbaru Alokasikan Dana 10 M
  • 6 Harga Emas 24 Karat Hari Ini 14 November 2025: Lebih Murah Antam atau Pegadaian?
  • 7 19 Juta Investor Pasar Modal dan 8 Juta Investor Saham Tercapai di Penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2025

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

DentingNews.com ©2021 | All Right Reserved