• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Sosok
  • More
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
Banjir Rendam Dua Desa di Kemuning Inhil, 243 KK Terdampak
Dibaca : 19 Kali
Pemprov Riau Akan Kembali Buka Asesmen Untuk Jabatan Eselon II
Dibaca : 18 Kali
BBKSDA Riau Pastikan Kematian Bayi Gajah Laila Akibat Infeksi Virus EEHV
Dibaca : 23 Kali
Wako Terbit SE Larangan Sekolah Tingkat SD dan SMP Study Tour Keluar Kota
Dibaca : 21 Kali
Cuaca Ekstrem, Pejabat Pemko Pekanbaru Dilarang Keluar Kota
Dibaca : 14 Kali

  • Home
  • Pendidikan

Alasan Nadiem Berkeras Sekolah Tatap Muka Usai Vaksinasi Guru

Redaksi

Jumat, 19 Maret 2021 12:46:16 WIB
Cetak
Alasan Nadiem Berkeras Sekolah Tatap Muka Usai Vaksinasi Guru
Mendikbud Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Jakarta, Dentingnews.com -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menegaskan opsi pembukaan sekolah setelah vaksinasi Covid-19 guru dan tenaga kependidikan rampung, bersifat wajib. Jika orang tua ingin anaknya belajar di sekolah, lanjut dia, sekolah harus bisa menyanggupi.
"Sekolah wajib berikan opsi [pembukaan sekolah]. Boleh saja buka dua hari dalam seminggu. Tapi opsi tatap muka wajib dilaksanakan," tutur Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X, Kamis (18/3).

Nadiem mengatakan upaya tersebut ditempuh demi mendorong pembukaan sekolah secara bertahap. Di hadapan anggota Komisi X DPR RI, ia menjabarkan pelbagai alasan yang mendasari keputusannya meminta sekolah dibuka setelah vaksinasi selesai.

Dari sisi kesehatan, Nadiem meyakini Covid-19 lebih berisiko tinggi pada pendidik dan tenaga kependidikan pada kelompok usia 31-51 tahun. Menurut dia, pada infeksi terhadap anak umumnya kasus tidak bergejala.

Baca Juga :
  • Awal Tahun, Pemko Pekanbaru Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka Penuh
  • Disdik Pekanbaru Minta Semua Awasi Prokes Sekolah
  • Disdik Pekanbaru Segera Rapid Tes Antigen Warga Sekolah

Selain itu menurut dia risiko penularan lebih tinggi diakibatkan kegiatan luar aktivitas sekolah. "Transmisi terhadap anak terutama terjadi dalam aktivitas sosial di luar kelas, bukan saat pembelajaran tatap muka di dalam kelas," kata dia.

Nadiem pun menyebut kebanyakan anak yang terinfeksi Covid-19 umumnya pun tertular dari orang dewasa. Sehingga ia menilai tepat jika sekolah dibuka setelah vaksinasi diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan.

Sementara dari sisi kebijakan, Nadiem mengaku khawatir dengan perkembangan pendidikan Indonesia dibanding dunia. Dia merasa tertinggal jauh dibanding negara-negara lain yang juga terdampak pandemi Covid-19.

"Dari semua 23 negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik, 85 persen dari semua negara tersebut sudah buka sekolahnya. Kita tertinggal, kita dalam 15 persen [sekolah] yang partially open," tambah dia.

Kekukuhan pemerintah membuka sekolah membuat khawatir sejumlah kalangan, mulai dari guru, orang tua, epidemiolog, hingga Dewan Perwakilan Rakyat.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengatakan meskipun guru dan tenaga kependidikan sudah menerima suntik vaksin, banyak penularan virus corona masih menghantui siswa lantaran belum ada mekanisme vaksinasi untuk usia 18 tahun ke bawah.

Adapun Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda meminta pemerintah mewaspadai dan mempertimbangkan adanya mutasi corona baru yang kini mulai berkembang di Indonesia.

"Ada varian baru virus ini juga harus diwaspadai dan dijadikan sebagai pertimbangan terkait rencana (buka sekolah) bulan Juli itu," ucap dia.

Sementara Epidemiolog dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengingatkan pembukaan sekolah berisiko tinggi penularan jika penerapan protokol kesehatan dan penanganan pandemi di Indonesia belum berubah.

Menurut Windhu, kepatuhan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di masyarakat tergolong rendah. Sementara cara pemerintah menangani pandemi pun menurut pandangannya, belum maksimal. Ia juga menyoroti vaksinasi Covid-19 yang dinilai masih lambat.

"Nggak mungkin kalau kita seperti ini [progres vaksinasi], tentu tidak akan aman bulan Juli. 5 juta guru sudah divaksin, tapi kan belum herd immunity. Jadi di tingkat masyarakat [penyebaran covid-19] masih tinggi banget," pungkas Windhu. (cnnindonesia)


 Editor : eci

[Ikuti Dentingnews.com


Dentingnews.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Pendidikan

Wako Terbit SE Larangan Sekolah Tingkat SD dan SMP Study Tour Keluar Kota

Senin, 15 Desember 2025 - 17:30:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Pemerintah Kota (Pemkot) P.

Pendidikan

Pendaftaran Ditutup, 1.709 Mahasiswa terdata Ikut Seleksi Beasiswa Pemko Pekanbaru

Rabu, 10 Desember 2025 - 16:27:03 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Pemerintah Kota Pekanbaru .

Pendidikan

Disdik Riau Minta Sekolah Hindari Perjalanan Luar Kota

Selasa, 09 Desember 2025 - 21:04:51 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS----Dinas Pendidikan (Disdik) P.

Pendidikan

SMPN 2 Kandis Ubah Sampah Jadi BBM, Sekolah Adiwiyata Mandiri 2025 Dikunjungi Bupati Afni

Senin, 08 Desember 2025 - 19:00:00 WIB

SIAK,DENTINGNEWS----- SMPN 2 Kandis menjadi sorotan .

Pendidikan

Siak Raih Penghargaan Adiwiyata Terbanyak di Provinsi Riau Tahun 2025

Selasa, 25 November 2025 - 13:00:00 WIB

SIAK,DENTINGNEWS----- Kabupaten Siak kembali mencata.

Pendidikan

Wali Kota Pekanbaru Apresiasi Peran Guru pada Peringatan Hari Guru

Selasa, 25 November 2025 - 16:00:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Wali Kota Pekanbaru Agung .

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Banjir Rendam Dua Desa di Kemuning Inhil, 243 KK Terdampak
15 Desember 2025
Pemprov Riau Akan Kembali Buka Asesmen Untuk Jabatan Eselon II
15 Desember 2025
BBKSDA Riau Pastikan Kematian Bayi Gajah Laila Akibat Infeksi Virus EEHV
15 Desember 2025
Wako Terbit SE Larangan Sekolah Tingkat SD dan SMP Study Tour Keluar Kota
15 Desember 2025
Cuaca Ekstrem, Pejabat Pemko Pekanbaru Dilarang Keluar Kota
15 Desember 2025
Pemko Pekanbaru dan Forkopimda Tingkatkan Sinergitas Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi
15 Desember 2025
Pemko Pekanbaru Intensifkan Normalisasi Drainase dan Anak Sungai
15 Desember 2025
Bupati Afni Suarakan Hak Asasi Rakyat Siak di Hadapan Menteri HAM
14 Desember 2025
Aceh Resmi Surati 2 Lembaga PBB Minta Bantuan Usai Banjir
14 Desember 2025
Bawaslu Riau Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik
14 Desember 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Wawako Pekanbaru Launching Sosialisasi Nomor Pengaduan Damkar, Pastikan Penanganan Cepat
  • 2 Bupati Siak Bahas Penguatan Industri dan Hilirisasi dengan BPI Danantara
  • 3 Pasca Ditegur Oleh Satpol PP Pekanbaru,Sekitar Mesjid Raya An-Nur Bersih Dari Pedagang
  • 4 10 Negara dengan Kualitas Hidup Terbaik di Dunia
  • 5 Buka Pendaftaran Beasiswa , Pemko Pekanbaru Alokasikan Dana 10 M
  • 6 Harga Emas 24 Karat Hari Ini 14 November 2025: Lebih Murah Antam atau Pegadaian?
  • 7 19 Juta Investor Pasar Modal dan 8 Juta Investor Saham Tercapai di Penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2025

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

DentingNews.com ©2021 | All Right Reserved