• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Sosok
  • More
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
Karhutla Nihil, Empat Heli Water Bombing Riau Ditarik ke Home Base
Dibaca : 27 Kali
Tim Gabungan Tangkap Pelaku Perambah 13 Hektar Hutan Cagar Biosfer GSK
Dibaca : 25 Kali
BPBD Riau Terima Laporan Banjir dari Sejumlah Kabupaten Kota di Riau
Dibaca : 23 Kali
Baru 28 Pasangan Mendaftar Untuk Nikah Massal Yang Akan Di Gelar Pemko Pekanbaru
Dibaca : 23 Kali
Produksi PT BSP di West Area Meningkat, Program Sosial Terus Ditingkatkan
Dibaca : 16 Kali

  • Home
  • Pendidikan

Alasan Nadiem Berkeras Sekolah Tatap Muka Usai Vaksinasi Guru

Redaksi

Jumat, 19 Maret 2021 12:46:16 WIB
Cetak
Alasan Nadiem Berkeras Sekolah Tatap Muka Usai Vaksinasi Guru
Mendikbud Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Jakarta, Dentingnews.com -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menegaskan opsi pembukaan sekolah setelah vaksinasi Covid-19 guru dan tenaga kependidikan rampung, bersifat wajib. Jika orang tua ingin anaknya belajar di sekolah, lanjut dia, sekolah harus bisa menyanggupi.
"Sekolah wajib berikan opsi [pembukaan sekolah]. Boleh saja buka dua hari dalam seminggu. Tapi opsi tatap muka wajib dilaksanakan," tutur Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X, Kamis (18/3).

Nadiem mengatakan upaya tersebut ditempuh demi mendorong pembukaan sekolah secara bertahap. Di hadapan anggota Komisi X DPR RI, ia menjabarkan pelbagai alasan yang mendasari keputusannya meminta sekolah dibuka setelah vaksinasi selesai.

Dari sisi kesehatan, Nadiem meyakini Covid-19 lebih berisiko tinggi pada pendidik dan tenaga kependidikan pada kelompok usia 31-51 tahun. Menurut dia, pada infeksi terhadap anak umumnya kasus tidak bergejala.

Baca Juga :
  • Awal Tahun, Pemko Pekanbaru Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka Penuh
  • Disdik Pekanbaru Minta Semua Awasi Prokes Sekolah
  • Disdik Pekanbaru Segera Rapid Tes Antigen Warga Sekolah

Selain itu menurut dia risiko penularan lebih tinggi diakibatkan kegiatan luar aktivitas sekolah. "Transmisi terhadap anak terutama terjadi dalam aktivitas sosial di luar kelas, bukan saat pembelajaran tatap muka di dalam kelas," kata dia.

Nadiem pun menyebut kebanyakan anak yang terinfeksi Covid-19 umumnya pun tertular dari orang dewasa. Sehingga ia menilai tepat jika sekolah dibuka setelah vaksinasi diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan.

Sementara dari sisi kebijakan, Nadiem mengaku khawatir dengan perkembangan pendidikan Indonesia dibanding dunia. Dia merasa tertinggal jauh dibanding negara-negara lain yang juga terdampak pandemi Covid-19.

"Dari semua 23 negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik, 85 persen dari semua negara tersebut sudah buka sekolahnya. Kita tertinggal, kita dalam 15 persen [sekolah] yang partially open," tambah dia.

Kekukuhan pemerintah membuka sekolah membuat khawatir sejumlah kalangan, mulai dari guru, orang tua, epidemiolog, hingga Dewan Perwakilan Rakyat.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengatakan meskipun guru dan tenaga kependidikan sudah menerima suntik vaksin, banyak penularan virus corona masih menghantui siswa lantaran belum ada mekanisme vaksinasi untuk usia 18 tahun ke bawah.

Adapun Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda meminta pemerintah mewaspadai dan mempertimbangkan adanya mutasi corona baru yang kini mulai berkembang di Indonesia.

"Ada varian baru virus ini juga harus diwaspadai dan dijadikan sebagai pertimbangan terkait rencana (buka sekolah) bulan Juli itu," ucap dia.

Sementara Epidemiolog dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengingatkan pembukaan sekolah berisiko tinggi penularan jika penerapan protokol kesehatan dan penanganan pandemi di Indonesia belum berubah.

Menurut Windhu, kepatuhan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di masyarakat tergolong rendah. Sementara cara pemerintah menangani pandemi pun menurut pandangannya, belum maksimal. Ia juga menyoroti vaksinasi Covid-19 yang dinilai masih lambat.

"Nggak mungkin kalau kita seperti ini [progres vaksinasi], tentu tidak akan aman bulan Juli. 5 juta guru sudah divaksin, tapi kan belum herd immunity. Jadi di tingkat masyarakat [penyebaran covid-19] masih tinggi banget," pungkas Windhu. (cnnindonesia)


 Editor : eci

[Ikuti Dentingnews.com


Dentingnews.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Pendidikan

17 Siswa Madrasah Riau Lolos ke Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Tingkat Nasional 2025

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 12:00:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS----Prestasi membanggakan kemba.

Pendidikan

Baznas Riau Buka Pendaftaran Beasiswa Bagi 950 Mahasiswa Asal Riau

Rabu, 08 Oktober 2025 - 12:00:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Badan Amil Zakat Nasional .

Pendidikan

Pemko Pekanbaru akan Kuliahkan 100 Guru PAUD

Jumat, 03 Oktober 2025 - 15:00:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---- Pemerintah Kota Pekanbaru .

Pendidikan

Ratusan Sekolah di Pekanbaru Terima Bantuan Laptop Chromebook

Selasa, 30 September 2025 - 17:30:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS----.

Pendidikan

Alih Status ASN PPPK Dosen Sampai Batas Usia Pensiun (BUP) , Solusi atau Masalah Baru!

Selasa, 23 September 2025 - 11:22:02 WIB

PEKANBARU, DENTINGNEWS----- Profesi dosen Aparatul Sipil Negara (ASN).

Pendidikan

Pantau Program MBG, Gubri Kunjungi Dua Sekolah

Rabu, 17 September 2025 - 14:00:00 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS--- Gubernur Riau, Abdul Wahid,.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Karhutla Nihil, Empat Heli Water Bombing Riau Ditarik ke Home Base
24 Oktober 2025
Tim Gabungan Tangkap Pelaku Perambah 13 Hektar Hutan Cagar Biosfer GSK
24 Oktober 2025
BPBD Riau Terima Laporan Banjir dari Sejumlah Kabupaten Kota di Riau
24 Oktober 2025
Baru 28 Pasangan Mendaftar Untuk Nikah Massal Yang Akan Di Gelar Pemko Pekanbaru
24 Oktober 2025
Produksi PT BSP di West Area Meningkat, Program Sosial Terus Ditingkatkan
24 Oktober 2025
Bupati Afni Gelar Rumah Rakyat Perdana di Dayun, Dengar Langsung Curhat Warga
24 Oktober 2025
Harga Emas Antam Hari Ini 24
24 Oktober 2025
AJI Indonesia Sampaikan Data PHK Kepada Dewan Pers, 2025 Tahun Mencekam bagi Jurnalis
23 Oktober 2025
10 Kendaraan Mewah Doni Salmanan Laku Dilelang Rp9,8 M
23 Oktober 2025
Mi Instan 'Haram' Dimakan Bareng Nasi, Ini Alasanny
23 Oktober 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Alih Status PPPK jadi PNS Tak Ciptakan Beban Fiskal Tapi Solusi Negara
  • 2 Anggaran MBG Batal Naik Rp50 T Tahun Ini, Cuma Tambah Rp28 T
  • 3 Pemkab Siak Luncurkan Program Bantuan Yatim Dhuafa Bahagia
  • 4 Alih Status ASN PPPK Dosen Sampai Batas Usia Pensiun (BUP) , Solusi atau Masalah Baru!
  • 5 Daftar Harga Emas 24 Karat Hari Ini 19 September 2025
  • 6 Heboh Isu SBU Mati, PUPR Siak Pastikan Dua Perusahaan Pemenang Tender Punya Sertifikat Aktif
  • 7 Program MBG di Pekanbaru Butuh 200 Titik Dapur

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

DentingNews.com ©2021 | All Right Reserved