• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Sosok
  • More
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
Karhutla Nihil, Empat Heli Water Bombing Riau Ditarik ke Home Base
Dibaca : 31 Kali
Tim Gabungan Tangkap Pelaku Perambah 13 Hektar Hutan Cagar Biosfer GSK
Dibaca : 29 Kali
BPBD Riau Terima Laporan Banjir dari Sejumlah Kabupaten Kota di Riau
Dibaca : 27 Kali
Baru 28 Pasangan Mendaftar Untuk Nikah Massal Yang Akan Di Gelar Pemko Pekanbaru
Dibaca : 27 Kali
Produksi PT BSP di West Area Meningkat, Program Sosial Terus Ditingkatkan
Dibaca : 16 Kali

  • Home
  • Dunia

Gelombang Tiga Covid-19 Landa Pakistan, Masjid Tetap Padat

Redaksi

Jumat, 07 Mei 2021 12:50:22 WIB
Cetak
Gelombang Tiga Covid-19 Landa Pakistan, Masjid Tetap Padat
ilustrasi

PEKANBARU, Dentingnews.com-Masjid-masjid di Pakistan dilaporkan masih dipadati jemaah sementara fasilitas umum lain tutup karena pemerintah memperketat aturan jaga jarak di tengah gelombang tiga pandemi Covid-19.
Seorang dokter anggota satuan tugas Covid-19 dari Asosiasi Medis Islam Pakistan, Saeedullah Shah, mengatakan bahwa situasi ini dapat terjadi karena pemerintah tidak tegas menerapkan aturan.

Menurut Shah, pemerintah takut mendapatkan perlawanan dari kaum Muslim di Pakistan yang konservatif.

"Ada banyak kekhawatiran mengenai perlawanan dari kelompok-kelompok keagamaan. Pemerintah sangat lemah," ujar Shah kepada AFP, Jumat (7/5).

Sejumlah pengamat khawatir kelonggaran aturan pemerintah untuk acara keagamaan di tengah pandemi Covid-19 seperti ini dapat membuat Pakistan seperti India, di mana festival Kumbh Mela masih berjalan meski corona melonjak.

Namun, para Muslim di Pakistan mengaku tak khawatir karena cara mereka berdoa berbeda dengan umat Hindu di India.

"Doa kami berbeda. Mereka [warga di India] bukan Muslim dan kami Muslim. Bertobat kepada Allah merupakan kepercayaan kami. Mereka tak bertobat, itulah alasannya [Covid-19 di India bertambah]," ujar Maulana Muhammad Iqbal Rizvi, seorang penjaga masjid bersejarah di Pakistan, Markazi Jamia.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, sendiri mengimbau para umat Muslim untuk berhati-hati, tapi pernyataannya dianggap tak terlalu tegas.

"Di India, orang-orang sekarat di jalan. Allah sangat baik kepada kita ketimbang negara lain. Dua pekan mendatang sangat penting bagi kita. Kita harus menurunkan penularan corona," tutur Khan.

Sejauh ini, Pakistan melaporkan 840 kasus Covid-19 dengan kematian 18.500. Namun, jumlah kasus harian di Pakistan melonjak dalam sebulan belakangan.

Di tengah lonjakan ini, masih banyak kerumunan warga peserta acara-acara keagamaan. Pada awal pekan ini, misalnya, umat Muslim memperingati kematian Imam Ali, salah satu sahabat Nabi Muhammad.

Ribuan orang berkumpul di sejumlah pusat kota. Di tengah perayaan, banyak orang membuka masker karena kesulitan bernapas bebas di tengah kerumunan. Para peserta mengaku rela berkorban demi menjalankan rutinitas tahunan ini.

"Kami siap mengorbankan nyawa kami, juga anak-anak dan keluarga kami. Penyakit itu sudah ada sejak tahun lalu, tapi kami sudah melakukannya sejak 1.400 tahun lalu," kata seorang warga, Haji Shahzad Jaffry.

Para pejabat Kementerian Kesehatan Pakistan sendiri juga mendukung para umat Musim. Menurut mereka, umat tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Jika ada satu tempat di mana protokol Covid-19 dijalankan, tentu saja di masjid. Saya bisa membawa kalian ke pasar, kemudian ke masjid, dan kalian bisa melihat bahwa orang-orang di masjid lebih menerapkan protokol," ujar juru bicara Kemenkes Pakistan, Imran Siddiqui.

Para umat Muslim pun mengatakan bahwa mereka yakin doa yang dipanjatkan di masjid dapat menyelamatkan mereka.

"Tuhan baik kepada kami. Jika Dia mengirimkan penyakit, dia pula yang akan menyembuhkan kami," ucap pengunjung Masjid Markazi Jamia, Sohail Arshad. (eci)
 


 Editor : eci

[Ikuti Dentingnews.com


Dentingnews.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Dunia

Kota Paling Berhantu di AS, Angker dan Diklaim Jadi 'Raja Halloween'

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:10:44 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS-----Sejumlah lokasi di&.

Dunia

Hotel Ini Gelar Pesta Gratis jika Tamunya Terbukti Hamil Usai Menginap

Senin, 13 Oktober 2025 - 17:53:31 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

Dunia

Kim Jong Un Hukum Berat Perempuan Korut yang Oplas Payudara

Rabu, 08 Oktober 2025 - 20:39:06 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS-.

Dunia

Badai Salju, Nyaris 1.000 Orang Terjebak di Lereng Gunung Everest

Senin, 06 Oktober 2025 - 21:21:17 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS---Operasi pe.

Dunia

Polisi Jepang Tangkap WNI Diduga Curi Tas Mewah Rp1 M

Senin, 29 September 2025 - 20:41:39 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS----.

Dunia

AS Cabut Visa Presiden Kolombia usai Ikut Demo Dukung Gaza di New York

Sabtu, 27 September 2025 - 12:21:21 WIB

PEKANBARU,DENTINGNEWS.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Karhutla Nihil, Empat Heli Water Bombing Riau Ditarik ke Home Base
24 Oktober 2025
Tim Gabungan Tangkap Pelaku Perambah 13 Hektar Hutan Cagar Biosfer GSK
24 Oktober 2025
BPBD Riau Terima Laporan Banjir dari Sejumlah Kabupaten Kota di Riau
24 Oktober 2025
Baru 28 Pasangan Mendaftar Untuk Nikah Massal Yang Akan Di Gelar Pemko Pekanbaru
24 Oktober 2025
Produksi PT BSP di West Area Meningkat, Program Sosial Terus Ditingkatkan
24 Oktober 2025
Bupati Afni Gelar Rumah Rakyat Perdana di Dayun, Dengar Langsung Curhat Warga
24 Oktober 2025
Harga Emas Antam Hari Ini 24
24 Oktober 2025
AJI Indonesia Sampaikan Data PHK Kepada Dewan Pers, 2025 Tahun Mencekam bagi Jurnalis
23 Oktober 2025
10 Kendaraan Mewah Doni Salmanan Laku Dilelang Rp9,8 M
23 Oktober 2025
Mi Instan 'Haram' Dimakan Bareng Nasi, Ini Alasanny
23 Oktober 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Alih Status PPPK jadi PNS Tak Ciptakan Beban Fiskal Tapi Solusi Negara
  • 2 Anggaran MBG Batal Naik Rp50 T Tahun Ini, Cuma Tambah Rp28 T
  • 3 Pemkab Siak Luncurkan Program Bantuan Yatim Dhuafa Bahagia
  • 4 Alih Status ASN PPPK Dosen Sampai Batas Usia Pensiun (BUP) , Solusi atau Masalah Baru!
  • 5 Daftar Harga Emas 24 Karat Hari Ini 19 September 2025
  • 6 Heboh Isu SBU Mati, PUPR Siak Pastikan Dua Perusahaan Pemenang Tender Punya Sertifikat Aktif
  • 7 Program MBG di Pekanbaru Butuh 200 Titik Dapur

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

DentingNews.com ©2021 | All Right Reserved