Serahkan LKPD, Pemko Pekanbaru Nihil Tunda Bayar di 2023
Pemko Serahkan LKPD 2023 ke BPK Perwakilan Riau
Polresta Pekanbaru Tembak Pembobol Toko Ponsel Fajar
Penyebab Harga Minyak Goreng di Korut Rp718 Ribu per Liter
PEKANBARU, Dentingnews.com-Korea Utara sempat diberitakan mengalami krisis pangan dan lonjakan harga barang, salah satunya minyak goreng. Minyak goreng di negara itu disebut mencapai KPW45.000 atau setara Rp718 ribu per liter.
Harga yang sangat mahal ini disebabkan salah satunya karena penutupan perbatasan dagang dengan China akibat pandemi Covid-19. Seperti diketahui, sudah dua tahun China dan Korut saling menutup diri akibat kemunculan Covid-19.
China konsisten menerapkan strategi nol-Covid untuk menekan laju penyebaran virus, sementara Korut memberlakukan pembatasan ketat dan masih belum melaporkan kasus infeksi Covid-19 hingga saat ini.
Sebelumnya, harga minyak goreng di Korut kurang dari KPW10.000 (Rp159 ribu) per liter. Namun, harga barang ini naik hingga sekitar KPW45.000 (Rp718 ribu) per liter.
"Kini (minyak goreng) dijual sekitar KPW45.000 (Rp718 ribu) dan sekarang ada masalah kelangkaan stok minyak goreng di stand karena jumlah yang tidak mencukupi di pasar, sehingga kadang masyarakat tak bisa membelinya," kata salah satu warga di kabupaten Puryong, provinsi Hamgyong Utara kepada Radio Free Asia.
"Jika kamu tidak memiliki gula atau bumbu, kamu makan tanpa itu, tetapi minyak penting bagi diet kami. Meski demikian, sudah lama masyarakat bisa memasak menggunakan minyak goreng," tutur warga itu lagi.
Di lain sisi, pemerintah Korut disebut bakal menyelesaikan masalah ini dengan dengan menanam tanaman penghasil minyak, seperti bunga matahari dan biji jarak. Namun kenyataannya, tak ada perkebunan yang menanam tanaman penghasil minyak tersebut.
Akibat kelaparan yang menimpa masyarakat Korut, beberapa warga dan mulai stres. Di kubu militer, perpeloncoan dan pembangkangan antar pasukan berbeda tingkat semakin meningkat.
Veteran tentara Korut juga disebut disuruh bertani karena pemerintah menilai kekurangan produksi pangan terjadi karena pekerja ladang yang semakin tua.
Padahal, beberapa pengamat menuturkan penurunan produksi disebabkan oleh bencana alam, kekurangan pupuk dan mesin modern, pun juga isu lain yang berkaitan dengan penutupan perdagangan Korut-China akibat virus corona.
Sementara itu, warga Korut juga menemukan grafiti yang mengkritik pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Grafiti itu bertuliskan, "Kim Jong-un keparat. Rakyat kelaparan setengah mati karena Anda," dikutip dari Daily NK. (eci)
Donald Trump Harus Bayar Rp6 M atas Gugatan ke Jurnalis New York Times
PEKANBARU,DENTINGNEWS---Mantan Presiden AS Donald Trump harus membaya.
Filipina Sudah Tidak Berisiko Kena Tsunami Usai Diguncang Gempa M 7,5
PEKANBARU,DENTINGNEWS---Filipina sudah tidak berisiko dihantam tsunami setelah gempa berkekuatan .
Ahli Israel Pakai Burung Pemangsa Deteksi Mayat Korban Serangan Hamas
PEKANBARU, DENTINGNEWS--- Pakar satwa liar Israel menjalankan program dengan menggunakan burung p.
Kenapa Israel Sangat 'Alergi' Semangka jadi Simbol Palestina?
PEKANBARU,DENTINGNEWS--Akun media sosial beberapa hari ini dibanjiri .
Kokain Diprediksi Jadi Sumber Cuan Utama Kolombia Salip Minyak Bumi
PEKANBARU,DENTINGNEWS--- Kokain diprediksi menjadi ekspor utama Kolom.
Dapat Rp10,9 Juta Sebulan, Pria India Jadi Pengemis Terkaya di Dunia
PEKANBARU,DENTINGNEWS--- Pengemis biasanya identik dengan orang-orang tak punya uang untuk memenu.